"Mas, astaghfirullah mas kesiangan." Ucap Fathimah panik.
"Mas wudhu yaa, aku siapkan baju kokoh untuk mas."
Setelah suaminya siap ke masjid, Fathimah salam dengan suaminya.
"Rara tunggu di rumah ya." dibalas dengan anggukan suaminya.
Fathimah langsung membereskan tempat tidurnya, menyiapkan Al-Quran milik Hamas dan pergi ke dapur menyiapkan teh hangat untuknya.
"Ayaaahh." Fathimah langsung memeluk ayahnya.
"Tumben anak ayah nunggu ayah pulang di depan pintu gini." heran ayahnya
"Assalamu'alaikum." ucap Hamas.
"Wa'alaikumussalam, Mas." Ucap Fathimah menyalami dan mengambil sajadah yang dibawanya.
"Oh bukan mau nyambut ayah toh." Sindir ayahnya.
"Tidak begitu ayah. Ayok sudah Rara siapkan teh hangat untuk ayah, dan mas Hamas. Anggito juga kakak buatkan kok." Ucap Ara sumringah
Mereka mengambil tehnya masing-masing.
"Saya ke kamar duluan ya, Yah, Anggito. Ayok De." ucap Hamas.
"Ayah juga ke kamar ya, Git."ucap ayahnya
"Yah sendiri dah gue. Nasib jomblo emang." Ucap anggito yang masih terdengar oleh ayah, Fathimah dan Hamas.
Di kamar
"De liat Al-Quran mas tidak?" Ucapnya sambil membulak-balikan koper.
"Ini sudah Rara siapkan, Mas. Ayok Al-Ma'tsurot sama-sama, dan menghafal bersama." Ucap Fathimah.
Fathimah paham walaupun hari ini Fathimah belum bisa diimami solat tahajud oleh suaminya, ataupun mengaji bersama suaminya, tapi Fathimah masih bisa muroja'ah bersama suaminya. Alhamdulillah Fathimah sempat pesantren dan menghafal Al Quran jadi bisa menemani suaminya bemesraan bersama Al Quran.
"Ade hafal juz berapa?" Tanya Hamas setelah selesai Al-Ma'tsurot
"Baru 20-30, Mas." Ucapnya. Karena Fathimah tau Suaminya ini tinggal 5 juz lagi untuk menyelesaikan hafalannya.
"Itu tidak baru, De. Bahkan mas belum hafal sebagian yang kamu hafal, De. Yasudah kita mutqin kan sama-sama dari 30 ya de. " Fathimah balas dengan anggukan.
Fathimah merasa hidupnya sangat lengkap kali ini. Rumah tangga impiannya terwujud bersama lelaki yang ia idam-idamkan. Sungguh jika kecintaan kepada Allah kita jaga, maka Allah yang akan hadirkan lelaki yang senantiasa menjaga kecintaannya kepada Allah juga. Ya Allah jagalah kami dalam naungan cintaMu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koko Mualaf
Romance"Bagaimana kamu bisa membahagiakan anak saya?" Tanya ayahku dengan suara yang hmmm seram. "Saya akan mengasihinya setiap waktu yang saya punya selama nafas saya masih berhembus." jawab Kak lelaki itu mantap "Anak saya tidak butuh wajahmu yang tampan...
