Bel pulang sudah berbunyi, sesuai yang Aileen bilang tadi. Sore ini, Aileen, Caca, Meisa dan somplak squad, mereka akan ngaret untuk bermain-main di kelas.
"JEMI. BUKU PAKET IPA GUE MANAA!" Teriak Aileen pada Jemi yang tadi meminjam buku paket IPA nya.
"Buset Kanjeng, gausah teriak teriak bisa mereeeuunn," protes Jemi.
"Bodo ah mana. Lo mah kalo minjem suka ilang." Aileen menghampiri meja Jemi dan mengambil buku nya.
"Makasih Aileen cantiq."
"Ngaret jadi kan?"
"Jadi lahh."
Arkan menyahut.
"Jajan dulu ke DS. Laper gue," ujar Dodi dan diangguki oleh teman-temannya.
DS adalah kantin depan sekolah. Jajanannya lebih banyak dan murah daripada kantin di dalam sekolah.
"Caca, Gue mau ke DS ikut gak?" Tanya Aileen.
"Nitip cireng aja lima, sama esteh."
"Mei, ikut gak?" Tanya Aileen pada Meisa.
"Ikuut!"
Mereka pun keluar kelas.
Aileen, Meisa dan somplak squad berpencar untuk mencari jajanan masing masing saat sudah di DS.
Setelah mereka membeli jajanan dan berniat untuk kembali ke kelas, Aileen masih menunggu cireng yang dititip Caca.
"Kalian duluan aja. Gue bentar lagi kok," kata Aileen.
"Okse deh bos," jawab Dodi.
Cireng titipan Caca pun matang, dan Aileen langsung masuk ke dalam sekolah lagi.
Saat di tengah koridor ke arah kelas 11 IPA 6, Aileen bertemu Reynald dan Fayna. Mereka tengah berjalan beriringan dan sudah rapih memakai jersey. Aileen teringat bahwa hari ini adalah jadwal ekskul di sekolahnya.
Aileen dan Reynald tidak sengaja menghubungkan kontak mata, belum dua detik pun Aileen langsung memutuskannya dengan menunduk.
Mereka saling melewati tanpa sapaan apapun.
Sudah terlalu asing.
Padahal rasanya baru kemarin mereka bertengkar, baru kemarin Reynald menarik rambutnya, baru kemarin Reynald menjahilinya, baru kemarin Reynald dan Aileen berperang.
Aileen menengok ke belakang diam-diam, melihat Reynald merangkul Fayna, mereka sangat terlihat serasi.
Cewek itu tersenyum kecut. Berusaha untuk baik-baik baik saja walaupun kenyataannya tidak sama sekali.
🍁🍁🍁
Rabu.
"Abani Syahir."
Absen Bu Ina yang sedang berada di kelas 11 IPA 6.
"Hadir Bu," sahut Bani.
"Aileena Caramel Starlasya."
"Aileen sakit Bu! Ini suratnya."
Caca menghampiri Bu Ina di meja guru, dan memberikan amplop surat yang tadi pagi dititipkan oleh Mamanya Aileen.
"Ini baru surat orang tua Bu, besok di kasih surat dokternya, soalnya Aileen baru ke dokter tadi pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFENSE✓
Teen FictionCOMPLETED✓ Cowo gesrek, tukang comment, dan jahil itu yang selalu membuat Aileen kesal setiap hari. Sering kali Aileen dan Reynald bertengkar atau beradu argumen satu sama lain. Tapi, pertemanan mereka bukan hanya sekedar bertengkar. Saling membant...