Meisa, Jemi dan Arkan berlari ke arah Aileen dan Reynald. Iya, mereka orang yang meneriaki kedua sejoli tadi.
"Cieeee. Berduaan mulu kaya ginjal" ujar Jemi meledek Aileen dan Reynald.
"Tuh lo tau ginjal berdua. Ga malu sama ginjal?" Tanya Reynald meledek Jemi.
"Jingan amat" jawab Jemi mengumpat.
"Si Jemi mah homo sama Arkan!" Meisa menyahut.
"MEISANJING" Jemi dan Arkan mengumpat bersamaan.
"Santai aja kenapasih" protes Meisa tak terima.
"Temen lo yang satu lagi kemana?" Tanya Aileen pada Arkan dan Jemi.
"ORANG GANTENG IN HERE!!!" Tiba tiba saja Dodi datang sambil merangkul Caca.
"Lepasin napa lo ah. Bau ketek tau gaksi!" Caca berusaha melepas rangkulan dari Dodi.
"Bau neraka ketek si Dodi mah" sahut Arkan membuat mereka semua tertawa, kecuali Dodi yang mendengus kesal.
"Apanih kumpul kumpul? Tumben amat" tanya Feral yang baru datang.
"Ini, mau ngocok arisan" jawab Dodi.
"Ngarang aja lo tapir!" Kata Jemi sambil memukul kepala Dodi.
"Makin bego dah ni anak diklepakin mulu" ujar Caca saat melihat Jemi memukul kepala Arkan.
"BERASA PINTER BANGET MBAKNYA!" Jawab Dodi tak terima.
"Gapapa sih. Tiba tiba ngumpul begini" Aileen menjawab pertanyaan Feral tadi.
"Jarang ngumpul lagi kita semenjak pindah kelas" kata Meisa.
"Iya, semenjak anjing sama kucing perang dingin" paparan dari Feral mengundang tatapan teman temannya pada Aileen dan Reynald.
"Es kali ah dingin" Jemi menyeletuk.
"Eitss. Yang penting sekarang kita udah pacaran" ujar Reynald.
"WHAT?!"
Aileen hampir berjingkrak terkejut ketika teman temannya mengucapkan itu secara bersamaan.
🍁🍁🍁
Sabtu.
Malam ini, Aileen, Caca, Reynald, Meisa, Feral dan somplak squad akan mengadakan acar bakar bakar.
Waktu kamis kemarin saat mereka tiba tiba berkumpul, Jemi mengajak untuk malam minggu bersama sama, menghabiskan waktu sebelum akhirnya mereka akan disibukkan dengan persiapan ujian nasional. Iya, karna minggu depan mereka sudah akan mulai praktek atau ujian dan lain lain.
Jadilah saat ini, mereka sudah berada di rumah Jemi karna kedua orang tuanya sedang berada di luar kota. Di taman belakang rumah cowo itu, menyiapkan segala alat dan bahan yang akan dipakai.
"DODI JEMI! BANTUIN KEK INI NGANGKAT PANGGANGAN NYA ELAH! MAIN GITAR MULU DARI TADI, GUE BANTING YA TU GITAR" Meisa berteriak kesal pada kedua sejoli itu, pasalnya sedari tadi Dodi dan Arkan lah yang paling malas untuk membantu serta ikut campur bersiap siap.
"IYA ELAH KANJENG! TERIAK TERIAK MULUUU" sahut Dodi yang akhirnya menyandarkan gitarnya di dinding. Sedangkan Arkan, beranjak dan menghampiri Meisa untuk membantu cewe itu mengangkat panggangan.
"IDIH NGACAA LO JUGA TERIAK TERIAKAN" balas Meisa tak kamu kalah.
"Woi buset udah napa. Rumah gue jadi kandang setan dah inimah dipake teriak teriakan mulu" ujar Jemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFENSE✓
Подростковая литератураCOMPLETED✓ Cowo gesrek, tukang comment, dan jahil itu yang selalu membuat Aileen kesal setiap hari. Sering kali Aileen dan Reynald bertengkar atau beradu argumen satu sama lain. Tapi, pertemanan mereka bukan hanya sekedar bertengkar. Saling membant...