"Makasih Gan. Lo langsung pulang aja gapapa." Aileen langsung keluar dari mobil Regan ketika melihat Caca yang sedang berdiri sendiri di lobi.
Regan pun langsung menancapkan gas mobil untuk pulang.
"Ca," panggil Aileen.
"Ayo ke atas. Reynald di UGD," kata Caca.
Mereka berdua lari ke lantai dua di rumah sakit itu. Setelah sampai di UGD, ada kedua orang tua Reynald dan juga Fayna di depan ruangan itu.
"Umi..." Panggil Aileen dengan suara bergetar.
Widya langsung berdiri saat mendengar suara Aileen. Aileen berjalan mendekati Widya dan memeluknya.
"Sayang..." Widya mengelus lembut punggung Aileen yang bergetar.
"Reynald kenapa Umi... Kenapa bisa gini."
"Umi juga gatau sayang, mungkin Reynald kurang fokus nyetirnya."
Fayna memperhatikan Widya dan Aileen yang sedang berpelukan dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sampai keduanya meleraikan pelukannya, tapi Fayna masih memperhatikan Aileen.
Aileen berjalan ke arah pintu ruang UGD tempat Reynald masih ditangani dokter.
Air matanya terus mengalir sampai Aileen terisak kecil. Caca merangkul Aileen dari belakang, berusaha menenangkan sahabatnya itu.
"Reynald pasti kuat Ca... Dia kuat ko," kata Aileen.
"Iya. Gue juga tau, dia pasti kuat. Dia pasti bisa ngelewatin semua ini," ucap Caca meyakinkan.
Tidak lama dokter pun keluar. Widya dan Ardi langsung berdiri.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ardi.
"Pasien Reynald mengalami pendarahan di kepalanya, namun itu semua berhasil kami tangani. Dan tidak ada luka yang cukup parah lagi kecuali pendarahan di kepala. Tapi, ada kemungkinan Reynald akan koma selama beberapa hari," ujar dokter itu menjelaskan.
"Koma?" Kaget Widya.
"Iya bu, tapi semoga saja Reynald bisa melewati masa kritisnya dengan cepat. Saya permisi dulu."
"Terimakasih dok," ucap Ardi dan Widya bersamaan.
"Umi, Fayna izin pulang dulu ya. Nanti Fayna kesini lagi kalo Reynald udah boleh di jenguk. Aku juga mau kabarin Mama Papa, soalnya lupa bawa handphone pas kesini," ucap Fayna.
"Iya Fay. Gapapa kamu pulang dulu aja." jawab Widya.
Fayna pun pergi setelah bersalaman pada kedua orang tua Reynald.
"Sabar ya Umi. Kita doain Reynald, dia pasti kuat," ucap Aileen sambil mengelus bahu Widya.
Widya tersenyum.
"Terimakasih ya sayang." Mungkin Widya berfikir bahwa ia dan Reynald masih berteman baik sampai sekarang.
🍁🍁🍁
Aileen baru saja sampai kamarnya setelah dari rumah sakit tadi. Jam menunjukan pukul tujuh malam, ia juga sudah bilang dengan Freya bahwa Reynald mengalami kecelakaan. Mamanya itu terkejut bukan main, sampai sempat memaksa Aileen untuk menjenguk Reynald lagi bersama Mamanya. Padahal Aileen belum ada ada sepuluh menit sampai rumah.
Akhirnya besok Aileen dan Freya akan menjenguk Reynald di pagi hari. Karena besok adalah hari libur.
Cewem itu merebahkan tubuhnya di kasur. Menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Tapi fikirannya terus tertuju pada Reynald. Bagaimana keadaan cowok itu sekarang? Sampai kapan Reynald akan bangun dari komanya? Kapan cowok itu bisa mengisi hari-harinya seperti dulu lagi? Apa mungkin semuanya bisa terulang setelah apa yang sudah terjadi?.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFENSE✓
Ficção AdolescenteCOMPLETED✓ Cowo gesrek, tukang comment, dan jahil itu yang selalu membuat Aileen kesal setiap hari. Sering kali Aileen dan Reynald bertengkar atau beradu argumen satu sama lain. Tapi, pertemanan mereka bukan hanya sekedar bertengkar. Saling membant...