Defense Twenty One

85 14 2
                                    

Senin.

Hari ini adalah hari pertama Aileen sekolah sebagai kelas dua belas. Setiap tahunnya, HILERS akan mengacak kelas. Yang artinya, Aileen tidak akan satu kelas dengan teman-teman saat kelas sebelas. Mungkin hanya beberapa orang yang akan satu kelas lagi dengannya.

"Aileeennnn!!!" Aileen menengok saat Caca meneriakinya dari belakang. Cewek itu berlari sambil menyengir, Nenek-nenek baru lahir juga tau kalo Caca sedang sangat senang.

"Apaa? Gue mau liat kelas nih, lo dua belas berapa?" Tanya Aileen.

"Kita sekelas lagi dong!!! Dua belas IPA 8!!!" Jawaban Caca membuat Aileen berjingkrak senang.

"Yeaaayyyy!" Serunya.

Mereka berdua pun berjalan naik ke lantai tiga, tempat dimana koridor kelas 12 berada.

Saat memasuki kelas, ternyata sudah banyak beberapa teman-teman yang datang. Aileen melihat Jemi dan Arkan yang sedang duduk berdua di kursinya. Itu artinya, ia sekelas lagi dengan mereka berdua.

"Woiiii Kita sekelas lagi nih?" Tanya Aileen dengan girang.

"Wesss mantapp," sahut Jemi.

"Si Dodi dimana?" Tanya Caca.

"Dua belas IPA 3, sebelahan sama Meisa, dia di dua belas IPA dua bareng Feral" Ujar Arkan.

Aileen Dan Caca mengangguk. Mereka pun duduk di belakang bangku Jemi dan Arkan yang masih kosong.

Bangku-bangku kelasnya sudah penuh. Itu artinya murid-murid kelas dua belas IPA 8 sudah datang semua.

Aileen menghela nafasnya kasar, kemudian mengambil novelnya yang berjudul Cool boy VS Cool girl. Di Hari pertama Masuk, jam pelajaran pasti belum efektif.

"Lo ga mau nanya gitu si Reynald di kelas mana?" Pertanyaan Caca seperti tepat dengan apa yang sedang Aileen fikirkan sambil membaca novel.

Sebenarnya, Aileen memang penasaran dimana kelas cowok itu. Tapi Aileen harus berusaha tidak perduli.

"Ngapain amat. Gaperduli juga gue," jawabnya, berbohong.

🍁🍁🍁

Aileen dan Caca sedang menikmati makanannya di kantin. Jam istirahat sedang berlangsung.

Kedua cewek itu bingung saat melihat ke arah luar kantin. Sebagian siswa-siswi Ada yang berlarian seperti mengejar sesuatu.

Caca yang penasaran langsung ikut beranjak dan menghampiri salah satu siswa yang sedang berlari. Aileen mengikuti Caca dari belakang.

"Eh ada apasih?" Tanya Caca.

"Itu, si Reynald sama Regan berantem lagi," jawab siswa itu.

Aileen membelalakan matanya. Entah Ada dorongan apa, ia langsung berlari melewati kerumunan orang-orang yang sedang menonton keributan antara Reynald dan Regan di tengah koridor anak kelas sepuluh.

Saat Aileen ingin menghampiri Reynald, kakinya membeku tertahan. Seperti tidak ada dorongan lagi untuk melanjutkan langkah. Aileen teringat betapa asingnya ketika ia mendorong Reynald seperti dulu. Memberhentikan aksi cowok itu.

Yang menonton semakin ramai, tidak bisa dipungkiri bahwa Aileen khawatir dengan Reynald yang sedang dibabi buta oleh Regan. Begitu juga sebaliknya, tapi Aileen tidak khawatir dengan Regan. Aileen hanya takut jika guru datang dan melihat keributan ini.

DEFENSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang