Defense Twenty Five

80 12 1
                                    

Aileen tengah asik bergulat dengan tugas-tugasnya, setelah makan malam bersama keluarga.

Jam masih menunjukan pukul setengah delapan malam.

Saat tengah sibuk mencatat tugas biologinya, ponsel Aileen berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Regan: Aileen, gue di depan gerbang rumah lo. Keluar sebentar dong.

Aileen mengernyitkan dahi bingung, untuk apa cowok itu ke rumahnya malam-malam seperti ini, dan kenapa tidak masuk saja?

Jarinya langsung menari-nari di atas keyboard ponselnya. Membalas pesan Regan.

Me: Tunggu.

Aileen langsung beranjak dari kasur dan turun ke bawah untuk menemui Regan di gerbang rumahnya.

Saat membuka gerbang putih yang menjulang ke atas itu, Aileen menemui Regan yang duduk di atas motornya.

"Kenapa Gan? Tumben malam-malam kesini," tanya Aileen.

Regan tersenyum manis pada Aileen.

"Gapapa, cuma mau kasih ini." Regan menyodorkan kantung plastik yang berstiker 'Starcakes' Aileen tahu sekali itu adalah merek toko kue.

"Apanih?" Tanya Aileen pura-pura tidak tahu sambil mengambil bungkus plastik itu.

"Mini Oreo Cake, buat lo."

"Eh? Lo tau gue suka oreo?"

"Kan gue pernah bilang, apa yang gue gatau tentang lo?"

Aileen berdeham kecil.

"Thank you banget loh Gan. Tapi kayanya gausha repot-repot gini lain kali," ucapnya hati-hati, takut menyinggung hati cowok itu.

"Ga repot ko. Gue juga pengen lebih deket sama lo Ai, kita bisa kan jadi teman?"

Aileen tertawa kecil mendengar paparan dari Regan.

"Berasa anak sultan banget gue milih milih teman. Ya boleh lah, gue berteman sama siapa aja kali."

"Kalo jadi pacar? Milih milih gak?" Tanya Regan meledek.

"Kalo gue mau nonjok lo? Boleh milih gak? Pipi sebelah mana?" Aileen membalas.

Regan tertawa.

"Yaudah gue duluan ya," kata Regan.

"Gamau masuk dulu?"

"Emang boleh?"

"Gausah deh. Gue sibuk." Aileen tertawa kencang.

"Dasar lo. Yaudah gue duluan."

"Sekali lagi thanks nih," ujar Aileen sambil mengangkat bungkus plastik yang berisi Oreo cake itu.

"Anytime Ai."

Kemudian Regan melajukan motornya, dan Aileen kembali masuk ke rumahnya. Aileen meletakkan cake itu di dalam kulkas, berniat untuk melahapnya besok saja.

Saat di kamar, Aileen tiba-tiba teringat ucapan Reynald waktu melarangnya berdekatan dengan Regan. Tapi ia bukan tipe orang yang suka memilih-milih teman, menurutnya berteman dengan Regan juga tidak buruk. Meskipun terkadang dirinya merasa tidak nyaman dengan cowok itu. Tapi biarlah, mungkin itu karena Aileen belum terlalu mengenal Regan.

🍁🍁🍁


Aileen tengah berjalan menuruni anak tangga sambil menyeruput es kopi yang sebelumnya ia beli di kantin anak kelas 12 yang berada di atas, jam sudah menunjukan pukul setengah lima sore, karena setelah bel pulang berbunyi, Aileen bersama kelompok IPA yang baru saja dibentuk saat jam pelajaran tadi melakukan kerja kelompok di kelas. Karena presentasi kelompok dadakan yang harus ditampilkan pada hari senin.

DEFENSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang