Defense Thirty Seven

96 10 0
                                    

Reynald sudah berada di rumah sakit yang menangani Aileen. Sebenarnya cowo itu tidak diizinkan pergi oleh dokter. Namun Reynald memaksa dan menjelaskan bahwa ia baik baik saja, meskipun tubuhnya masih terasa lemas. Reynald juga ditemani oleh uminya.

Cowo itu sudah berada di depan ruangan Aileen ditangani. Aileen sempat pingsan, tapi dari beberapa menit lalu ia sudah sadar. Di ruangan Aileen, sedang ada keluarganya. Reynald akan masuk setelah mereka keluar nanti.

Widya bingung dengan anaknya ini. Kenapa wajah Reynald sangat terlihat emosi sedari tadi.

Tidak lama, Freya, Gio dan Raka keluar dari ruangan Aileen.

"Reynald? Kamu sudah sadar? Yaampun nak alhamdulillah" Freya terkejut saat melihat Reynald. Namun wajah Reynald sedang tidak bersahabat untuk menanggapinya.

"Reynald izin masuk ke ruangan Aileen tante" Kata Reynald.

"Boleh. Tante sama om mau urus administrasi dulu. Dan bang Raka juga mau cari makan buat kita" jawab Freya.

Reynald hanya mengangguk kemudian masuk.

Widya sedikit meringis melihat sikap anaknya itu.

"Maaf ya Frey. Saya juga gatau kenapa Reynald begitu setelah mendengar kecelakaan" ucap Widya tak enak hati.

Freya tersenyum.

"Gapapa Wid. Mungkin ada masalah, yasudah kami duluan ya Wid"

Freya, Gio dan Raka tersenyum ke arah Widya. Dan di balas senyuman juga oleh Widya.

Setelah mereka pergi, Widya pun menyusul Reynald.

"LO YANG NYELAKAIN FAYNA KAN?!" Aileen bangun dari tidurnya ketika mendengar seorang laki laki membentaknya.

"Reynald?" Ucap Aileen terkejut.

"LO YANG BIKIN FAYNA JATUH KE JURANG?! IYA?! JAWAB!" Bentak Reynald lagi.

Aileen sama sekali tidak mengerti apa yang Reynald katakan. Kepalanya masih terasa sangat pusing meskipun ia bisa mengingat kejadian kecelakaan itu.

"Maksud lo apa sih Rey? Gue sama Fayna kecelakaan" kata Aileen.

"KECELAKAAN? TERUS KENAPA CUMA LO YANG SELAMAT? KENAPA LO GA MASUK JURANG JUGA SAMA FAYNA? KENAPA CUMA FAYNA? INI SEMUA RENCANA LO KAN? KARNA LO BENCI DIA? IYA?!"

"JAWAB?! JANGAN CUMA BERANI MELAKUKAN AILEEN. LO NGEJIJIIN TAU GAK?!"

"Reynald!" Widya tidak menyangka bahwa Reynald akan berkata seperti itu pada Aileen ketika Widya memasuki ruangan.

"Kenapa sih kamu?" Tanya Widya tak mengerti, bukannya menjawab Reynald malah pergi meninggalkan ruangan Aileen. Lalu Widya melihat Aileen yang duduk di brankar, ada beberapa perban di wajah cewe itu.

"Sayang. Reynald kenapa?" Tanya Widya pada Aileen.

"Aileen gangerti umi. Waktu Reynald masuk tiba tiba dia ngomong gitu" ucap Aileen sambil menangis.

Hati Aileen sangat terasa sesak ketika mendengar tuduhan Reynald tadi. Aileen selalu berdoa agar Reynald cepat bangun daru komanya kemarin. Namun ketika Reynald sudah bangun, haruskan ia mendapatkan tuduhan seperti tadi? Bentakan? Kata kata kasar? Bahkan Reynald berkata bahwa ia jiji padanya.

"Kamu gapapa kan? Luka nya cuma di wajah?"

Aileen hanya mengangguk.

"Umi tau kamu masih shock. Umi gak akan tanya tentang kecelakaan kamu kok, umi samperin Reynald dulu ya?"

Aileen mengangguk lagi. Tubuhnya lemas akibat kecelakaan tadi, fikiranya kacau karna memikirkan bagaimana keadaan Fayna, luka di wajahnya juga sangat perih. Namun, ucapan Reynald tadi lebih sakit dari luka luka itu.

DEFENSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang