Saat bel pulang berbunyi. Aileen, Reynald, Ferall, dan Caca langsung bergegas ke parkiran untuk menuju ke makam Alfaro.
Aileen tadi juga sempat menanyakan dimana Alfaro dimakamkan pada Genta.
Anak-anak kelas Alfaro sudah melayat saat istirahat pertama. Itu juga hanya perwakilan seperti pengurus kelas contohnya.
Dan saat ini, Reynald tengah berada di perjalanan dengan Aileen yang duduk di boncengan nya. Sedangkan Caca dan Ferall menaiki motor Ferall.
Seharian ini Aileen banyak diam. Tidak teriak-teriak seperti biasanya, seperti di motor Reynald saat ini.
Aileen hanya memeluk Reynald dari belakang sambil menyenderkan wajahnya pada punggung cowok itu. Sebenarnya Reynald merasakan jantungnya berdetak tidak stabil semenjak Aileen terus memeluknya. Tapi ia berusaha menepis pikirannya yang melayang-layang entah kemana.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di pemakaman umum. Aileen langsung turun dan menghampiri makam Alfaro, disusul oleh Reynald Caca dan Ferall.
Aileen terpaku memandang batu nisan yang tertulis nama Alfaro Gazrill. Lututnya lemas seketika, air matanya kembali mengalir.
Aileen berjongkok sambil mengelus batu nisan itu.
"Al..." Gumamnya di sela isak tangis.
Ketiga temannya hanya bisa memandang Aileen dengan tatapan iba. Begitu pentingnya Alfaro untuk Aileen.
Caca ikut berjongkok di belakang sahabatnya. Kemudian mengelus punggung Aileen yang bergetar.
"Al, kamu yang tenang ya disana. Aku selalu doain kamu, aku ga akan lupain kamu Alfaro. Kamu hebat bisa kuat ngelawan penyakit kamu. Aku sayang Alfaro." Aileen menatap batu nisan seolah itu adalah Alfaro.
Reynald sedari tadi berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tidak bisa melihat Aileen rapuh seperti itu.
"Udah yu Ai, kita pulang. Gue sedih banget ah liat lo gini," kata Caca.
Aileen membalikkan badannya menghadap ketiga temannya. Lalu berdiri dan mengusap air mata.
"Gue mau ke rumah Alfaro dulu, nemuin bundanya. Kalian pulang aja gapapa, gue bisa sendiri kok," ujar Aileen.
"Gue temenin," sergah Reynald.
"Yaudah gue titip salam aja ya ke Bundanya ka Alfaro. Soalnya gue mau jemput Papa ke bandara," kata Caca dan diangguki oleh Aileen.
"Gue juga titip salam ya Ai," sahut Ferall.
🍁🍁🍁
Kamis.
Aileen baru saja memasuki kelasnya yang masih sepi. Hari ini ia harus kembali menjadi Aileen yang ceria lagi, ia harus mengikhlaskan Alfaro.
Di kelas sudah ada Reynald, namun baru cowok itu yang datang.
"Pagi Aileen," sapa Reynald sambil menyengir.
"Pagii."
Reynald menghampiri bangku Caca dan duduk di sebelah Aileen. Kemudian meletakkan kepalanya di atas tumpuan kedua tangan. Memandangi wajah Aileen dari bawah.
"Apa?" Tanya Aileen dengan wajah dibuat jutek.
"Lo jelek," ucap Reynald enteng. Aileen sontak memukul wajah Reynald dengan lima jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFENSE✓
Teen FictionCOMPLETED✓ Cowo gesrek, tukang comment, dan jahil itu yang selalu membuat Aileen kesal setiap hari. Sering kali Aileen dan Reynald bertengkar atau beradu argumen satu sama lain. Tapi, pertemanan mereka bukan hanya sekedar bertengkar. Saling membant...