Radio #03: That Blood

428 160 61
                                    

[ Pertemuan; Rendy Arya Kadarta ]

Dalam diam ia menatap angkasa
Mengukir sajak singkat dengan puluhan aksara
Judulnya adalah cinta dan rahasia
Yang ditulis sederhana namun sarat akan makna
Kala senja berwajah merah merona
Kuasnya mengambil alih dan mulai berbicara
Perihal kisah yang masih memilih tokoh utama
Kata sederhana yang mewakili semesta
Kepada engkau sang penebar pesona
Dari pria biasa sang pelukis sastra

103,1 Romanseu FM

"Pada satu titik, kamu harus berani menerima bahwa tidak disetiap waktu semua hal mampu kamu kontrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada satu titik, kamu harus berani menerima bahwa tidak disetiap waktu semua hal mampu kamu kontrol. Kamu harus berani menerima, bahwa kamu cuma manusia biasa."

Arya tersenyum kecut, kemudian meraih salah satu kuas yang sengaja dia letakkan didalam vas kayu dihadapannya. Katanya, kamu harus berani menerima, bahwa kamu cuma manusia biasa. Mungkin ucapan mama sekian tahun lalu hanya seperti angin lewat, tapi sekarang, cowok itu justru mengerti makna dalam yang terdapat dalam kalimat itu. Sesuatu yang sangat dia sesali, sebab mengetahui maksud ucapan mama sekarang justru membuatnya terluka berkali-kali lipat. Manusia biasa tidak bisa mengontrol semua hal, itu mengapa Arya benci dengan sebuah pertemuan, kebetulan, juga perpisahan. Karena cowok itu tau, tiga hal itu benar-benar berada diluar kuasanya, sesuatu yang tidak bisa dan tidak akan pernah mampu dia kontrol.

Karena dia sadar, dia hanya manusia biasa.

Cowok itu benci dengan sebuah pertemuan yang biasanya mempunyai kesan mendalam, identik dengan sebuah perkenalan yang suatu saat nanti akan membawanya dalam suatu hubungan rumit yang menyusahkan. Entah itu pertengkaran, penghianatan atau mungkin suatu hubungan yang melibatkan perasaan. Dia juga benci pada kebetulan, dimana menurutnya kebetulan hanyalah keadaan yang didramatisasi oleh manusia. Kebetulan hanyalah sebuah lelucon berkedok takdir--yang katanya direncanakan Tuhan. Lalu kemudian...perpisahan. Perpisahan adalah kondisi yang tidak pernah benar-benar bisa diprediksi. Perpisahan adalah akhir sebuah pertemuan dan penutup dari segala kebetulan. Perpisahan adalah jawaban yang diberikan kehidupan untuk eksistensi seseorang. Entah perpisahan itu ditujukan untuk jeda sementara atau titik dari suatu kisah, yang jelas, eksistensi manusia selalu berhubungan dengan yang namanya perpisahan.

Memang, tidak semua yang berhubungan dengan perpisahan selalu berakhir menyedihkan. Tapi tetap saja, bagi Arya, yang namanya perpisahan selalu terkait dengan luka.

Radio RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang