Radio #26: Kissed By...

99 14 1
                                    

Malam ini aku kembali pada pilihan
Pada pertanyaan, sekaligus jawaban yang tak pernah diikuti sesal

Malam ini aku kembali pada pilihan
Bahwa mencintaimu meski tak akan pernah bersatu...
Adalah satu kesempatan yang tak akan terulang

103,1 Romanseu FM

"Semua orang berhak untuk jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua orang berhak untuk jatuh cinta. Saffa, I like you. More than a friend, more than I love myself."

"I like you too—" Saffa tidak melanjutkan kalimatnya begitu sadar kalau Liga tengah tersenyum sambil mencondongkan tubuhnya dan meraih salah satu tangannya. "Do you hear a drum beating?"

"Hng?"

Liga tersenyum lagi, membawa tangan Saffa ke dadanya, tepat diatas tempat dimana jantung seharusnya terletak. Tindakannya membuat wajah Saffa semerah tomat. Diam-diam, gadis itu berbisik pelan. "Ga, ini tempat umum."

"And you're right about... Gue nyewa."

Saat melihat Saffa tidak menjawab, Liga beranjak sedikit sambil membungkukkan tubuhnya ke arah Saffa, perlahan mulai mengikis jarak diantara mereka, "Just tell me you like me. For me, it's more than enough."

Demi apapun, Saffa tidak pernah membayangkan bahwa dia akan berada di posisi seperti sekarang. Saffa masih enggan bergerak, membuat Liga semakin merapatkan jarak diantara mereka. Jujur saja, Saffa merasa bingung untuk mengambil tindakan. Tubuhnya kaku, dia hanya mampu menatap Liga  yang kini bahkan sudah tidak menampilkan ekspresi yang bisa Saffa baca.

"Lo takut." Liga mendadak bicara, wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Saffa. Dalam posisi mereka sekarang, Saffa mampu merasakan napas Liga yang berhembus seiring dengan pergerakan Liga yang mulai berbicara.

"Lo takut, Saffa." Liga bicara lagi, kali ini sambil menjauhkan wajahnya, kembali mencipta jarak yang entah kenapa membuat Saffa merasa aneh sekaligus lega.

"Yang barusan lo lakuin... maksudnya apa?"

"How stupid girl," Liga terkekeh, suaranya terdengar lelah juga sedikit bergetar. "Tadinya gue mau melakukan suatu tindakan bodoh, seandainya lo nggak se takut itu ketika gue mendekat."

"Ga—"

"It's okay. Gue tau sebentar lagi lo akan bilang kalau, nggak ada teman yang nyium temannya sendiri."

"Kita teman. Gue sayang sama lo sebagai teman. Gue nggak mau lo ninggalin gue dan gue harap lo juga akan percaya kalau gue nggak akan ninggalin lo. Kita bisa jadi teman baik seperti sekarang."

"Too bad. Gue nggak mau percaya itu sekarang. Hidup itu tentang pertemuan dan perpisahan, lo nggak bisa dengan mudah bilang kalau lo nggak akan ninggalin gue."

"Liga—"

"Kalau Arya?"

"Ga..."

"Kalau seandainya Arya yang ada di posisi gue sekarang, apa lo akan ngasih jawaban yang sama?"

Radio RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang