"There's a sure distinction that everyone has. Same as me, same as him. But sadly, we have one thing in common. We both chose you. And I never regretted it."
Katanya, hidup adalah tentang perjalanan untuk pulang. Ketika kita berjalan untuk menemukan...
Saya sempat salah mengartikan perasaan Mulanya, saya kira mudah menebak bagaimana raut seseorang yang sedang jatuh cinta Saya kira, semua semudah mengedipkan mata Saya lupa jika pada suatu waktu, menebak sesuatu yang belum pasti adalah sebuah kesalahan
Namun segalanya terpatahkan, Pupus begitu saja ketika saya melihatmu tertawa sekaligus mengeluarkan air mata
Tatapanmu hari itu membuat saya tersadar akan sesuatu,
Bahwasannya, pada suatu waktu, orang yang sedang jatuh cinta bisa jadi menangis dan enggan menerima segalanya
Bukan karena dia terluka, atau mendadak dirundung kecewa
Tapi karena bisa saja, pada suatu waktu, cinta itu berbalik arah Dia bukan saja merengut tawa, tapi turut menggantikannya dengan tangis yang tak kunjung sudah
Sebab pada suatu waktu yang lainnya, cinta bukan hanya perkara kupu-kupu atau taman bunga Tapi lahan tandus, yang tak bisa menjajikan apapun selain kekeringan
Maaf karena kamu harus merasakan kehilangan Maaf karena sempat memaksamu untuk yakin bahwa segala tentang cinta itu indah Maaf untuk kepergian, juga kata yang tidak sempat ditinggalkan sebagai salam perpisahan
103, 1 Romanseu FM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu adalah sesuatu yang berjalan dan tidak bisa dihentikan dengan apapun, namun tingkat kecepatannya selalu bervariasi, selalu relatif bagi setiap orang yang menjalaninya.
Itu adalah sebuah kepastian yang tidak pernah Arion bantah, dan memang terbukti benar adanya, terutama sekarang. Dia baru saja menghentikan mesin motornya tepat didepan rumah Saffa ketika punggungnya yang semula ringan mendadak memberat karena sesuatu yang sepertinya sudah mampu dia tebak. Arion menghela napasnya, sempat terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya dia memilih mengalah dan memutar tubuhnya perlahan. Dia meraih lengan Saffa, lantas membiarkan kepala cewek itu berpindah ke dadanya dengan gerakan super pelan usai melepas helm dengan sebelah tangan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk berhasil membawa tubuh Saffa kedalam pelukan, membiarkan cewek itu lebih nyaman hingga tanpa sadar meremat bagian depan kemeja Arion cukup kuat. Arion sempat terhenyak, jelas terkejut meski tentu saja dia tidak sampai hati untuk membangunkan Saffa begitu saja. Saffa terlihat lelah, dari raut wajah dan bagaimana caranya menyembunyikan kepala lebih dalam kedadanya, Arion bisa memastikan bahwa hari ini dia sudah melalui banyak hal.
Begitu langkahnya yang pelan sampai di depan pintu, Arion berniat untuk mendorongnya dengan kaki—namun urung begitu pintu itu sudah lebih dulu terbuka lebar hingga Arion mampu melihat raut heran Javier juga dua orang lainnya yang kini sedang menatapnya.
"Wow... Apa ini miskah? Sejak kapan lo mau gen—"
"Jangan berisik." Arion memotong ucapan Javier, kemudian santai saja melewatinya dan berjalan mendekati tangga.
