Ada banyak cerita tentang kisah cinta yang katanya, punya sejuta rasa.
Tentang hati yang lelah berjuang, tentang perasaan yang patah sebelum berkembang, tentang kasih yang harus rela terbuang, tentang rindu yang terpaksa untuk menghilang, tentang sakit yang terus terbayang, juga peluk yang tak selalu berartikan pulang
Katanya, jatuh cinta adalah tentang rasa sakit yang yang tidak bisa kita bayangkan.
Katanya, jatuh cinta adalah tentang permainan perasaan berhadiah luka.
Juga... tentang omong kosong yang ternyata berkedok kasih sayang.
103,1 Romanseu FM
Timezone.
Sebenarnya, Arya bukan jenis orang yang suka menghabiskan waktu di tempat-tempat semacam itu. Bahkan menurutnya, bergelung selimut tebal dalam kamarnya yang bau cat apek terasa lebih menyenangkan daripada melihat orang-orang keluyuran bermain game di Timezone. Tapi berhubung dia tidak punya tempat tujuan lain dan teman-temannya juga sedang sibuk mengurus bayi gede yang katanya maksa buat ngintil, jadilah dia iseng untuk pergi kesana.
Begitu sampai, Arya langsung purchase kartunya, tapi sengaja tidak langsung bermain dan malah belok ke salah satu gerai minuman di dekat sana.
"Iced jasmine tea satu ya, mbak."
"Wah, maaf banget mas, iced jasmine tea-nya sudah habis. Stok terakhir udah sama mas-mas yang disana." Wanita yang menjaga gerai itu tersenyum kikuk sambil menunjuk ke satu arah—yang secara reflek langsung diikuti oleh Arya.
"Oh, oke. Kalau gitu saya nggak jadi deh mbak, makasih." Arya tersenyum tipis, kemudian langsung melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi. Tempat itu punya banyak kursi kosong sebetulnya, tapi sosok yang sedang duduk sambil menyesap es tehnya di salah satu kursi langsung berhasil merebut perhatian Arya. Cowok itu berjalan pelan, santai saja duduk di depan orang itu tanpa mengatakan apa-apa.
"Nggak ada kursi kosong."
Wajah Liga langsung diwarnai oleh kebingungan, namun dia tetap membiarkan Arya duduk tenang di depannya meski diiringi decakan.
"Lo buta?"
"Enggak tuh."
"Atas dasar apa lo duduk disini?"
Arya langsung menoleh sambil tersenyum tipis, dan entah kenapa, itu justru membuat Liga jadi kesal hingga cowok itu harus berusaha mati-matian agar tidak menonjok wajah Arya detik itu juga. "Atas dasar ini tempat umum. Juga atas dasar kemanusiaan."
"Maksud lo?"
"Gue lagi bantu lo biar nggak terlalu kelihatan menyedihkan. Jujur aja nih ya, dari ujung sana lo kelihatan kayak cowok galau yang baru aja diputusin pacarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio Romance
Ficção Adolescente"There's a sure distinction that everyone has. Same as me, same as him. But sadly, we have one thing in common. We both chose you. And I never regretted it." Katanya, hidup adalah tentang perjalanan untuk pulang. Ketika kita berjalan untuk menemukan...