Apa kabar pengagum senja
Perkenalkan aku si pecinta jingga
Yang diam diam tersenyum ketika menatap angkasa
Yang diam diam tertawa ketika mendengarmu bercerita
Yang selalu ikut bahagia ketika melihatmu bahagia
Yang selalu ada meski tak terlihat oleh mata103, 1 Romanseu FM
Kelas Saffa baru saja berakhir ketika tiba-tiba seseorang menarik tangannya dari balik tembok. Selama sesaat, Saffa hampir saja melayangkan satu tinjuan keras tepat di bagian paling sensitif semua laki-laki atas serangan mendadak tersebut, tetapi begitu menyadari kalau penariknya adalah Arion sepersekian detik kemudian, Saffa membiarkan tubuhnya tertarik sebelum punggungnya berakhir membentur tembok pelan. Koridor mulai ramai oleh para mahasiswa yang baru keluar dari kelas masing-masing, namun karena Arion menyudutkannya di bagian koridor yang sepi dan jarang di lewati orang, secara teknis bisa dibilang mereka hanya berdua saja.
Tapi jadi bertiga ketika dari arah berlawanan Javier datang dengan setengah berlari sambil menyengir lebar.
"Katsaffa," Arion menatap Saffa dengan pandangan serius. Sejenak, Saffa sempat heran dan terpesona sampai sebentuk kesadaran menghantam benaknya. Sontak, cewek itu langsung menutup bibirnya dengan telapak tangan.
"Kalian...kalian nggak lagi mau ngapa-ngapain gue, kan?"
Javier yang ada di sebelah Arion langsung menyipitkan mata. "Aduh Neng...maksud lo apaan, dah?"
"Y-ya...soalnya...tampang kalian berdua itu kayak cowok fakboi di cerita fiksi remaja. Lagian, mau bagaimanapun juga gue ini cewek. Dan sekarang lo ada di posisi yang bisa mengundang banyak orang buat ngeghibahin kita." Saffa berujar sambil menatap Arion lekat, membuat cowok itu tersadar dan memalingkan mukanya sambil berdeham pelan.
"Bener sih, lagian lo ngapain sih deket-deket banget sama Saffa?! Dia kan cewek. Eih, tapi for your information aja nih ya neng Saffa, tuduhan lo buat gue jelas salah. Tapi kalau Arion, nggak sepenuhnya salah." Javier menyikut pelan bahu Arion sebelum melanjutkan ucapannya. "Tapi ya mohon maaf nih, lo itu bukan tipenya Rion. Jadi nggak usah khawatir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio Romance
Fiksi Remaja"There's a sure distinction that everyone has. Same as me, same as him. But sadly, we have one thing in common. We both chose you. And I never regretted it." Katanya, hidup adalah tentang perjalanan untuk pulang. Ketika kita berjalan untuk menemukan...