Bab 6 = Kunjungan

485 53 9
                                    

"Ih kakak kok mual terus, kan susah jadi aku yang ngantarin kakak minum." Ucap Huening Kai temanya Taehyun.

"Itu yang namanya manner bro. Lo harus bantuin kakak gue yang lagi hamil." Jelas Taehyun.

Taehyun pernah cerita diwaktu kabar aku hamil itu langsung nyebar juga ceritanya ke sekolah Taehyun. Dan dia santai aja masuk sekolah dan ga takut dibully.

Soalnya teman dia cuma Huening Kai. Selebihnya ya dia ga perduli sama ucapan orang selain guru guru yang ada disana.

Best brother lah.

"Ambilin gue minum dulu." Ucapku kepada Taehyun sebenarnya karena Huening Kai ini udah sering ambil minum. Dan ternyata oh ternyata.

"Kai, tu kakak gue bilang mau minum. Ambilin lah."

Aku udah tau kalau Huening Kai ini ngutuk Taehyun dari hati. Nampak kok dari mukanya yang udah sinis ke Taehyun.

"Udah lah aku aja. Kamu udah baik kok Kai."

"Kakak pengertian deh. Makasih kak." Katanya kegirangan.

"Haloo." Sapa Kak Irene yang udah ada didepan rumah. Kak Irene datang barengan sama Kak Mino. Mereka bawa makanan yang banyak banget.

"Aseek makanan." Teriak Kai sama Taehyun samaan. Mereka bantuin Kak Mino sama Kak Irene bawain makanan yang mereka bawa.

"Banyak banget Kak." Kataku sambil memeriksa kantong plastiknya satu satu. Kak Irene sama Kak Mino ya cengengesan aja jawabnya. Mereka ga irit ngomong kok. Tapi ya kalau ditanya begituan ya mau jawab apa.

"Ih ada pringles."

"Gue mau."

"Bagi dua."

"Oke." Kata Taehyun setelah Kai dapat pringles di salah satu plasti tersebut.

"Loh bukanya pringles ada dua ya dibeli tadi?." Tanya Kak Irene kepada Kak Mino. Kak Mino ga jawab karena dia ga tau mungkin.

"Ah lupa aku. Coba kamu cek lah pringlesnya."

"Udah aku sama Taehyun bagi bagi aja tante. Belajar berbagi bersama." Kata Kai senyum. Kak Irene pun tersenyum liatin Kai yang lagi senyum. Kayanya Kak Irene memang demen banget sama anak anak.

"WAH ADA ALBUM DEAN YAAMPUN KAK MINO MAKASIH." Teriaku ketika aku mendapatkan album Dean yang ada di kantong plastik lainya.

"Siapa Dean?." Tanya Kai kepada Taehyun.

"Entah, pacarnya kali."

"Loh, Bang Yeonjun bukan pacar Kak Yuri?." Sebelum aku menjawab pertanyaan Kai, Taehyun udah jawab duluan.

"Bukan, mereka ya cuma temenan aja."

"Lah kok bisa kaya gini kejadianya?." Monolog Kai kepada dirinya sendiri. Kalau kaya gini kan ga mungkin aku jawab pertanyaanya dihadapan anak SMP.

Kena toyor lah sama orang tuaku.

"Eh bukan omongan anak kecil." Kata Kak Mino kepada mereka berdua. Kai sama Taehyun cuma ketawa aja dengar respon dari Kak Mino. Karena mereka ga percaya Kak Mino yang segalak itu mukanya ternyata ada sisi softnya juga.

"Si ganteng ga datang?." Tanya Kak Irene. Aku mikir mikir si ganteng ini siapa? Karena di dunia ini banyak banget orang ganteng termasuk Yeonjun.

Oooo Yeonjun.

"Ga tau deh Kak, udah aku telfon tapi oknumnya ga datang datang."

"Maaf gua telat." Kata Yeonjun yang datang sambil bawa bunga yang udah layu karena kena hujan. Dan Yeonjun datangnya hujan hujanan.

Aku dengan sigap langsung bawain handuk buat ngelapin rambutnya sama minta tolong Taehyun buat buatin teh hangat untuk Kak Irene, Kak Mino, sama Yeonjun.

"Ga perlu repot lah Yur."

"Lah nanti lo sakit gue ga tega." Aku menghampiri Yeonjun dan mengelap rambutnya. Karena Yeonjun ini tinggi, aku suruh dia duduk.

Jadi yang Yeonjun liat udah pasti perutku.

"Gimana kabar?." Tanya Yeonjun. Padahal baru berapa hari ketemu. Tapi yaudahlah jawab aja demi kebaikan bersama.

"Baik, morning sicknessnya udah berkurang karena obat dari Kak Irene. Eh ini kenalin Kak Irene sama Kak Mino. Yang adopsi si bayi."

"Yeonjun Kak, Bang."

"Jadi lo Yeonjun yang teman Young B itu ya, lo juga yang kelahi sama Noel kan?." Tanya Kak Mino. Banyak banget drama yaampun.

"Iya bang, kenapa?."

"Gagah banget lo. Ajarin gue lah bela diri gimana." Ucap Kak Mino. Dikira bakal dihina ternyata malah dipuji. Terkadang aku heran dengan pemikiran Kak Mino tapi lebih banyak bersyukur sih.

"Padahal cuma teknik pukul biasa sih bang. Lu pun juga bisa." Kata Yeonjun. Kak Mino ketawa sebagai respon diikuti sama ketawa garingnya Taehyun sama Kai.

"Sekolah kalian ga ngeluarin kalian kan?." Tanya Kak Irene. Aku sama Yeonjun sama sama gelengin kepala yang membuat jawaban kami puas dimata Kak Irene.

"Berarti guru Bk kalian tepati janji." Ucap Kak Irene.

Berarti selama ini Pak Wonjae sama Pak Christian dibayar sama Kak Irene. Dasar manusia pecinta uang.

"Makasih atas bantuanya ya Kak." Kataku lagi.

"Oh iya, gua tadi liat bunga warna ungu. Karena warna kesukaan lu ungu gua jadi teringat lu. Yaudah gua beli tapi udah layu kayanya." Yeonjun melihat ke arah bunga yang udah diletakanya dimeja.

"Cantik banget bunganya. Ntar gue suruh ibu gue yang nanam balik."

"Udah berapa lama pacaran?." Tanya Kak Mino. Kak Irene menyikut lengan Kak Mino. Berarti Kak Irene ga cerita kalau kami itu cuma temenan aja.

Lagian di tempo hari aku juga ga ngejelasin hubungan aku sama Yeonjun apa waktu cerita semuanya ke Kak Mino.

"Kita ga pacaran kak, cuma temenan."

"Wah benar benar accident." Kak Mino mengusap wajahnya.

Drrtttt

"Permisi ada panggilan." Kata Kak Mino. Dia berjalan menjauh ke arah kami hanya untuk terima telfon. Iya sih karena Taehyun sama Kai ribut banget sampai kita ga kedengaran kalau mau bicara.

"Yur."

"Apa?."

"Lu jalan sama Soobin jumat depan?." Tanya Yeonjun. Jantungku langsung berdegub kencang. Ni cowo kok tau ya, apa jangan jangan dia nguping? Ih Yuri ga boleh Seuzon.

"Iya, lo kok tau?."

"Jangan terlalu berharap sama Soobin ya Yur, soalnya temen gua juga pernah digituin sama Soobin. Dan nyatanya si cewe masih ga ada status sama Soobin." Jelas Yeonjun.

Bukanya Soobin itu bantuin aku karena aku hamil? Buktinya sebelum aku hamil aja kami kaya ga pernah sapa satu sama lain. Baru baru ini aja Soobin sapa aku bahkan bantuin aku disaat kesusahan.

"Ya kan cuma jalan jalan Jun, ga mungkin gue kebawa perasaan cuma satu hari aja."

"Mana tau nanti nanti lu suka sama dia. Kan gua yang stress jadinya liat lu nangis lagi. Lu ga mau kan kejadian ini berulang kembali." Jelas Yeonjun lagi yang buat nyaliku menciut.

Secara ga kasar dia suruh aku ga usah temenan sama Soobin. Tapi Yeonjun eufinisme. Dan aksi dia begitu bagus banget sampai aku percaya kata katanya.

"Ya kan mungkin cuma bahas kehamilan ."

"Gua cuma minta tu hati hati aja. Jangan terlalu berharap oke."




"Oke."


TBC....

17 & Pregnant - Soobin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang