Bab 19 = Apalagi ?

251 45 3
                                    

"Bin, aku mau itu." Aku nunjuk ayam geprek. Memang kalau udah hamil empat  bulan ini aku maunya makan terus. Padahal udah coba diet biar bayinya juga ga gemuk kali.

Tapi apa boleh buat? Makanan adalah suatu nikmat yang besar.

"Gapapa emangnya, ga sakitkan perut kalau misalnya makan ayam geprek?." Tanya Soobin pastiin aku. Ya gimana dong, kalau ngidamnya ayam geprek gimana.

"Iya Soobin. Bumil ga ada pantangan sama makanan." Kataku.

"Turutin aja sih mas istrinya. Kalau istrinya lagi hamil turutin aja mas. Kasian kalau ga kesampean." Kata ibu ibu yang ngantri dibelakang kami.

Aku pasang senyum kemenangan di hadapan Soobin. Soobin letakin tanganya di wajahku sehingga semua mukaku tertutup karena tanganya.

"Iya aku beliin. Kamu duduk aja sana kasian berdiri kaya gini."

"Aku maunya berdiri samping kamu."

"Iiih udah pande gombal kamu ya?." Soobin ngerangkul aku dan perlahan antrianya maju sehingga kami tiba diposisi buat mesan.

Soobin pesanin aku ayam geprek. Disaat itu ada Young B sama Yeonjun and the gang masuk ke rumah makan ini.

"Bin cepetan mesanya."

"Kenapa?." Karena Soobin ini tinggi, dia langsung liat siapa yang di antrian paling belakang. Karena udah tau, Soobin langsung ngerapp dan minta dibungkus makananya.

"Cepetan ya bang."

"Iyaaa mas, silahkan tunggu."

"Yuri, kamu masuk aja kemobil dulu, nanti aku nyusul sambil bawa makanan kamu." Kata Soobin sambil ngasih kunci mobipnya kepadaku. Aku mengangguk dan lari secepat kilat ke mobil Soobin.

Biar hamil tapi lari masih kencang. Aku rasa ini anaknya pelari. Lagian besok juga mau cek sama Kak Irene mau liat apa gender bayinya.

"Yuri." Teriak seseorang. Dan orang itu ternyata Heejin. Yaaah, pake ketemu Heejin segala. Ini juga Heejinya lari lari ga jelas ke arahku.

"Hai Heejin."

"Lo kesini bareng siapa?." Tanya Heejin ini. Semenjak Heejin minta maaf, dia ga ada bully bully lagi. Tapi kami ya ga pernah ketemuan. Teman cheersnya juga kadang sering sindir aku.

"Sendiri." Bohongku.

"Gue mau ke rumah makan Pak Taeyong, bareng yuk." Ajak Heejin. Mampus aku, gimana cara nolaknya ya.

"Gue udah mau pulang Jin."

"Kenapa? Baru aja ketemu." Heejin menarik tanganku untuk masuk ke rumah makan Pak Taeyong.

"Eh Yeonjun." Sapa Heejin ketika kami berdua memasuki rumah makanya. Aku liat Soobin udah ga ada. Pasti dia bakal marah karena kunci mobilnya samaku.

"Jin, gue kenyang. Lo bareng aja sama Yeonjun. Jun, gue titip dia ya." Kataku. Yeonjun melirik ke arahku dan kearah Heejin.

"Seriusan lu?."

"Iya Jun, gue ada urusan soalnya."

"Iya iya, tadi ada Soobin disini cuma dia udah keluar." Ucap Yeonjun yang membuat mata Heejin membesar.

"Soobin kata lo?." Yeonjun mengangguk. Dan aku melepaskan tanganku dari tangan Heejin.

"Seharusnya gue datang lebih cepat." Gumamnya. Aku ketawa ketiwi dan berjalan keluar rumah makan. Heejin mau nyusul tapi tanganya di tahan sama Yeonjun.

Yeonjun you are my bestfriend.

Karena udah selamat dari Heejin. Aku berjalan cepat ke arah mobil Soobin. Disana dia udah nungguin. Dia marah ga ya?

"Bin maaf, tadi ada Heejin."

"Iya gapapa, cepat masuk sebelum ada yang tau." Aku mengangguk dan masuk ke mobil Soobin. Dan ada lagi pengganggu yang paling berbahaya.

"Bin, lo tebengin Yuri kan, sekalian lah tebengin gue. Kan rumah kami dekat." Kata Beomgyu. Ini memang kekurangan dari backstreet.

"Yaudah cepet masuk." Kata Soobin kesal. Ini fix date kami diganggu sama banyak orang. Jadi ga ngedate nih namanya, cuma Soobin yang bayarin dan ngantarin aku ke rumah.

Beomgyu pun masuk ke mobil Soobin. Ini anak ga tau apa kami berdua lagi marah sama Beomgyu. Dia malah baringan di bangku belakang sambil main Hp.

"Yur, lo ga naksir apa sama Soobin. Kan lo udah ditebengin sama Soobin. Terus dia baik sama lo, ga ada baper gitu Yur?." Tanya Beomgyu.

Dia nanya diwaktu Soobin juga ada. Memang Beomgyu ini kayanya ga pernah punya pacar lah.

"Soobin lo juga terlalu baik sama Yuri, jangan jangan lo naksir sama Yuri ya?."

Tuhan berikan aku kekuatan untuk menampar Beomgyu.

"Apa jangan jangan kalian berdua pacaran tapi lagi backstreet?." Beomgyu bergantian liatin kami. Kalau ada lakban disini mungkin dah aku letakan di mulutnya.

"Apaansih Lo Beom, gak jelas." Kataku.

"Ya kan tebakan gue aja sih Yur, mana tau lo demenya sama Yeonjun kan bukan sama Soobin."

Soobin memberhentikan mobilnya tiba tiba. Untung gak rem mendadak.

"Lu kalau berisik mending keuar aja deh, Mau muntah gua denger lu bicara." Kata Soobin. Beomgyu nyengir dan saat itu juga dia ga bicara.

Karena keadaan udah mulai tenang, baru Soobin jalanin mobilnya lagi.

"Tapi kalau kalian jadian ga heran gue." Lanjutnya lagi. Aku sama Soobin liat liatan. Dia mamerin lesung pipinya yang buat gemes. Jadi pengen ngendusel sama Soobin. Tapi ada Beomgyu.

"Kok ga heran Beom?." Tanya Soobin. Aku menatap ke arah Beomgyu. Dia yang lagi ditatap kami berdua jadi gugup mau jawab apa.

"Ya karena banyak masalah di sekolah yang bersangkutan sama kalian berdua."

"Next lah, ga mantep alasanya." Kataku sambil ketawa. Jadi kalau karena itu ya udah pastilah Yeonjun sama Young B pacaran. Kan katanya banyak masalah yang bersangkutan.

"YA KAN ITU MENURUT GUE." Bentak Beomgyu ga mau kalah. Gimana ya, sebenarnya memang benar yang dibilang Beomgyu. Cuma kalau Beomgyu yang bicara jadi lucu. Makanya itu aku ketawa.

"AH UDAHLAH GUE TURUN AJA DISINI."

"Eh maap Beom, kan rumah kita dekat."

"Sialan lo Yur, btw kalian memang benar benar pacaran?." Tanyanya lagi. Mau aja nganggukin kepala. Tapi aku masih takut, gimana kalau Heejin balik lagi sering ngebully. Kan jadi ga tenang.

"Belum Beom." Jawab Soobin.

"Enggak sama belum jauh beda loh Bin."

"Iyaya? Kalau gitu enggak." Timpal Soobin. Beomgyu menganggukan kepalanya. Ga tau ini apa isi pikiranya, tapi semoga dia ga kasih berita yang aneh karena Beomgyu ini kalau kasih berita pasti berdasarkan fakta.

"Ini rumah lu kan? Sana keluar."

"Ngusir lo ya Bin." Kata Beomgyu tapi oknumnya keluar juga dari mobil Soobin. Waktu Beomgyu masuk, udah pasti dia bakal ngintip nih di jendelanya. Jadi ga bakal bisa Soobin singgah ke rumah.

"Mess banget date kita, maaf ya." Ucapku. Soobin cuma senyum ganteng. Dia ambil ayam geprek yang kupesan tadi.

"Makan yang habis ya, eh tapi kalau ga sanggup ga usah di lanjutin makannya. Aku pula yang khawatir nanti."

"Oke sayangkuuu, padahal rencananya tadi aku mau ke rumah Kak Mino ngasih album. Tapi karena Beomgyu yaudah deh, minggu depan aja." Kataku. Aku buka pintu mobil Soobin, tapi sebelum keluar dia narik tangan aku.

"Kenapa Bin?."

"Kamu cantik." Katanya sambil ngecup bibirku. Bweeh ada ada aja ni orang. Padahal ada musuh berat di samping rumah.

"Hati hati ya Bin." Kataku. Soobin mengangguk dan dia pun jalanin mobilnya. Meskipun hari ini gagal ya gapapa sih, yang mending udah ketemu Soobin.

17 & Pregnant - Soobin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang