Bab 12 = Bully

340 47 16
                                    

"Kang Yuri" teriak Noel.

"Noel datang Noel datang." Kata Yeji sama Nana yang lagi rapiin rambut mereka. Noel datang sambil bawa tote bag lagi. Tapi kali ini warnanya hitam.

Pink black lah jadinya.

Fyi, Yeji sama Nana itu orang yang aku kenal di luar kelas dan mereka juga sama sama absurd. Jadi enak aja berteman dengan mereka.

"Ini dari seseorang."

"Dari Kak Mino kan, bilangin makasih sama Kak Mino ya."

"Eh yang ini bukan dari Kak Mino. Kalau yang kemarin iya." Jelasnya lagi. Aku bingung. Teman Noel siapa aja selain Soobin ya.

"Buat gue ga ada El?."

"Lo siapa?."

"Iih memang cowo brengsek kaya gini." Kata Yeji yang padahal Noel masih ada di dekat kami. Noel don't give a damn. Dia cuma mau cepat cepat pergi dari kalangan cewe. Keliatan dari matanya.

"Tapi kamu ganteng aku sukhaaaaaa." Lanjut Yeji lagi. Dia tahan tangan Noel yang mau pergi dari sana. Memang Yeji kalau suka hadeeh mengerihkan. Lebih agresif dari cowo.

"Kang Yuri tolong teman lo dikondisikan." Noel lagi lepasin tanganya yang di tahan sama Yeji.

"Jin, udah kasian Noel mau nangis dia kayanya." Omelku. Yeji pun ngelepasin tangan Noel dan si oknum secepat kilat jalan ke arah yang pokoknya ga diliat lah sama Yeji.

Yejinya ngeliatin kemanapun dia pergi. Wah dasar psycho.

"Coba buka isinya?." Kata Nana yang lagi makan soto pakde. Aku ngebuka isi totebagnya. Isinya memang jauh beda dari tote bag yang kemaren.

Isinya jaket putih yang pernah aku pakai. Jaketnya Soobin.

"Lama lama gue hamil juga nih, sering banget dapat hadiah si Yuri." Timpal Yeji yang megangin jaket putihnya.

"Kalau lo yang hamil beda ceritanya. Palingan lo di do dari sekolah. Diusir orang tua. Diputusin sama pacar eh belum punya pacar ya lo, lupa gue." Minju yang tadinya salin pr karena dia lupa itu akhirnya selesai dan bicara ngeluarin unek uneknya tadi pas Yeji bilang dia mau hamil.

"Ha iya, karena itu gue harus mengejar hatinya Jang Yongjun."

"Minta info sama Beomgyu sana." Kataku. Aku kira Yeji ga dengerin kata kataku tapi dia nyamperin Beomgyu di kantin sebelah.

Kayanya seriusan dia suka Noel.

"Yur, ini ada tulisan. Lo aja deh yang baca mana tau privasi." Nana nyodorin kertas yang terlipat rapi dan dibalut sama tali pita.

Aku ngebuka tali pitanya dan baca isi surat dari Soobin. Karena ga mungkin ini surat dari yang lain.

Ini jaket yang lo pakai kan? Gue kasih ke elo karena pacar gue ga suka barang gue disentuh sama cewe lain selain pacar gue sendiri.

Hah, tumben Soobin agresif? Apa gini caranya biar dia move on? Ga sadar ternyata Soobin itu susah ditebak.

Kami kemudian liat Heejin yang digandeng Soobin ke kantin. Semua mata tertuju kepada mereka termasuk aku. Pandangan Heejin menuju ke arah kami.

Heejin dengan mata yang tajam berjalan cepat ke arah kami.

"Yang, itu kan jaket kamu?." Heejin ngambil jaket putih yang tergeletak di atas meja. Pas dengan Nana yang ga sengaja kesenggol sotonya. Untung ga kenak jaketnya kan.

"Fyuuh hampir aja." Hela Nana sadar kalau kuah sotonya ga kena sama jaketnya.

"Karena lo kan keganggu makan gue, lo tau gak harga soto berapa disini?." Bentak Nana ke Heejin. Dengan santainya Heejin menjawab

17 & Pregnant - Soobin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang