Chapter 48

4.6K 543 144
                                    

"Woo-ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woo-ya!"

Sehyun melangkah memasuki kamar putranya. Hening, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Gorden juga masih tertutup rapat dengan lampu meja berbentuk jamur masih menyala.
Eunwoo, anak itu masih terlelap dibawah selimut tebalnya. Tidak biasanya juga. Walaupun hari libur Eunwoo tidak pernah bangun se-siang ini, dan juga Sehyun tidak pernah membangunkannya. Namun, lihatlah sekarang. Bocah kecil berpiama kuning  dengan motif bus kecil masih berada dalam mimpi indah. Seolah tidurnya kali ini sangatlah lelap.
Menarik gorden hingga sinar mentari menyusup masuk, namun itu semua tidak cukup membuat Eunwoo kembali dari alam mimpi.

"Aegi--"

Wanita cantik itu menghela nafas pelan. Ini sudah pukul 9 pagi, namun Eunwoo masih betah walaupun mentari kian meninggi.

"Bangunlah,"

Mengambil duduk disisi ranjang sembari tetap berbicara lembut bersama usapan kecil pada surai-surai lembut Eunwoo.

"Aegi! Bangunlah,"

Mengulang kembali dengan sedikit menaikkan volume suara namun masih dengan intonasi selembut mungkin. Namun, tidak kunjung ada respon membuat Sehyun harus mengambil strategi kedua.

"Woo-ya! Eomma akan memotretmu dan memberikannya pada Yena. Astaga, lihatlah air liurmu itu-"

"Eungh- Eomma! Berhenti bercanda."

Senyum Sehyun terbit saat itu juga. Eunwoo pada akhirnya bangun dan bersuara seolah protes. Anak itu nampak tidak terima hingga setelah membuka matanya walaupun terasa terasa berat.

"Astaga, ini sudah siang. Anak Laki-laki macam apa yang bangun se-siang ini!"

Menggoda Eunwoo adalah salah satu favorit Sehyun. Putranya itu sungguh menggemaskan, wajahnya akan semakin datar saat Sehyun terus mengatakan hal-hal aneh tentangnya. Apalagi membahas Yena, percayalah itu sangat lucu.

"Ini hari libur. Hoammm-"

Meraih tubuh Eunwoo untuk bangkit dari kasur empuk nan nyamannya. Bocah itu masih mengumpulkan nyawa yang masih bercecer didua alam.
Berada dalam gendongan Sehyun, Eunwoo masih malas untuk berbicara kembali. Memilih diam sembari menyandarkan kepalanya dibahu sang ibu. Ia masih ngantuk walaupun Eunwoo tau ini akan memasuki siang hari.

"Eoh- akhirnya Eunwoo datang."

Suara Ayahnya dengan senyum manis menyambut Eunwoo yang masih berada dalam gendongan Sehyun. Baekhyun yang awal tadi membaca koran pagi mengalihkan perhatiannya.

FF Baekhyun - Dream Come True ( Cold Season 2) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang