helloooooooooooooo.......
aku pengen ngucapin terimakasih buat readers yang udah baca FF My Doll
hari ini chapter ke 30 yeay
(baru kali ini authornya itu niat buat FF banyak banyak chapternya biasanya enggak)
terimakasih buat semua readers chu~~
maaf hiatus terlalu lamaa huhu
----------------------------------------------------------
"lisa aku bosan"
"pergi main sana"
"yak"
"kan aku ngizinin"
"aku bukan anakmu lisaya"
"chickennnn dinner wawwww yeaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh" lisa sedari tadi sedang bermain pubg
"yakkk.. kau tidak mendengarkanku"
"aku dengar"
"kau sibuk main game"
"chickenn ini chaengggg chickenn"
"itu bukan chicken itu hape"
"chicken dinner"
"itu hape"
"gamenya loh aku winnerrrrr chiken dinner bukan makanaan"
"aku lihatnya kau main hape bukan megang chicken"
"astaga chaeng kau pasti lapar"
"ne........ lisa belikan aku makanan"
"cape, males"
"lisaaaaaaaa"
lisa tetap meninggalkan rose lalu masuk ke kamarnya
*nada dering panggilan berbunyi
"hallo"
"kau dimana?"
"didorm"
"kembali ke rumah"
"tidak bisa sekarang sayang"
"aku mau sekarang"
"apakah ada gak mendesak?"
"haera menangis karena merindukan appanya"
bukannya haera masih kecil? Lisabterus bertanya tanya.. Ntah anaknya merindukannya atu eommanya yang merindukan dia.
Lisa mengerutkan dahinya lalu melihat chaeng yang sedang membaca jadwal.
Lisa mondar mandir, bagaimana caranya kabur dari chaeng.. Ini seperti mau minta izin ke orang tua.
Susahh sekali oh tuhan, lisa terus saja berbicara dan berargumen dalam hati.
Rose memperhatikan lisa yang mondar mandir sedari tadi
"Kau kenapa?"
Lisa masih bingung
"Lisaaaaaayaaa"
"Ah ne" Lisa menoleh ke chaeng
"Kau kenapa?"
"Aku....?"
"Jadi duta shampo lain??" Rose menyela
"Ehhh" Heran lisa
"Aku tanya .. Arggghh"
"Ah itu.. " Lisa berfikir
"Kau mau pergi?"
"Bagaimana kau tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doll Season 1 || Jenlisa (Selesai)
RomanceJennie kim seorang yang begitu ambius dalam memperoleh apa yang dia inginkan. Seorang dengan ketertarikan terhadap artis dari agensinya sendiri. Menjadikan lalisa manoban sang gadis thailand yang cerdas menjadi targetnya Ambius dan obsesi atau cint...