Rasa?

399 39 4
                                    

"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap"
(Q.S.Al-Insyirah:8)
🌹🌹🌹

Ternyata dibalik tembok sudah berdiri seseorang yang menguping sedari tadi.

"Alhamdulillah" Yaa, dia Risma. Dari tadi ia sudah kembali membawa 2 album dan 2 boneka titipan keponakannya.

Tapi sejak dia masuk, dia mendengar semua lelaki itu belajar mengucapkan salam. Jadi dia hanya berdiri dia tembok pembatas yang menghubungkan ruang tamu dan juga ruang berkumpul.

"Apa aku masuk sekarang? Aa masuk sajalah" ujarnya.

"Assalamualaikum"

Semua orang disana saling menatap. Mereka bukannya tidak mau menjawab, tapi mereka semua ragu. Takut, takutnya ada kata yang salah.

Lalu mereka menatap ke bi inah, bi inah hanya menganggukkan kepala yang berarti 'Yakin'. Mereka pun menjawab..
"Waalaikumsalam" Risma dan Bi inah tersenyum senang.

"Kalian belajar darimana?" tanya Risma. Para member NCT pun serempak menunjuk Bi inah.

"Emm ngomong-ngomong apa yang kau bawa?" tanya Taeyong untuk mengusir hawa canggung disini.

"Aaa sebentar" Risma pun mengeluarkan album dan boneka dari kantung plastik. Dan itu sukses membuat member NCT terkejut. Bagaimana tidak? Tadi kata Bi inah, Risma bukan seorang kpopers. Tapi apa ini? Kenapa dia punya album mereka?

"Lah bi! Katanya dia bukan kpopers. Tapi kenapa dia punya album itu?" tanya Winwin.

"Aku tak tau" bi inah juga tidak mengerti.

"Jangan salah paham dulu. Aku punya keponakan seorang kpopers. Sebelum aku berangkat kemari, keponakanku menitipkan ini dan memintaku untuk pergi ke fanmeeting kalian nanti" Ia menyerahkan kedua album itu ke Taeyong.

"Lalu?" tanya Yuta.

"Dan ini, mereka menitipkan 2 boneka ini. Katanya 'Yang doraemon buat Taeyong oppa dan yang dorami buat Jaehyun oppa'. Ini" ia pun memberikan boneka doraemon ke Taeyong dan Dorami kepada Jaehyun.

"Boleh kami lihat fotonya?" tanya Doyoung.

"Boleh. Sebentar" Risma mengambil handphone nya dari tas selempang yang ia bawa.

"Ini keponakanku. Mereka kembar, namanya Rina dan Rini. Geser saja banyak foto mereka kok" katanya sambil memberikan handphone nya ke Doyoung.

"Wahh cantik ya... masih sekolah?" tanya Yangyang.

"Iya, masih Mts atau sama dengan sekolah menengah pertama" jelasnya.

"Wahh benar. Lihat dinding kamarnya saja penuh dengan foto kita" seru Lucas.

"Heyy Taeyong hyung Jaehyun hyung. Banyak foto kalian tau" kata Haechan.

"Benar-benar NCTzen sejati"

"Iya, kamarnya penuh dengan poster, album, dan lainnya. Jadi ntah ini kebetulan atau apa ternyata dorm kalian didepan rumahku pas. Jadi daripada aku nanti bersenggolan dengan ratusan fans kalian lebih baik aku berikan sekarang" ujar Risma.

Tiba-tiba Lucas berdiri dan melakukan pemanasan tangan lalu- "BULUUUQQQEEK! Kuperintahkan kau mengambil bulpoin untukku!!"-siapa lagi kalau bukan Haechan.

"Dasar gila!" umpat Haechan dan berlalu mengambil bulpoin.

Risma yang melihat itu tertawa dan menggelengkan kepalanya. Yang dia pikir, kenapa sih selalu Haechan yang kena sasaran teman-temannya.

Ternyata Jaehyun tersenyum diam-diam. Bukan! Bukan tersenyum untuk Lucas dan Haechan. Tapi untuk Risma. Yang ia rasakan sekarang degup jantungnya yang tidak beraturan.

Sungguh, ia tak pernah merasa seperti ini. Meskipun ia sering bertemu gadis cantik, ia tak seperti ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Yang ia lihat sekarang ..., Risma sedang tertawa. Ya, hanya itu. Tapi sukses membuat jantungnya tak karuan.

"Stt! Jaehyun!" panggil Ten.

"A-ah ya hyung?"

"Ini cepat tanda tangan. Dipanggil dari tadi juga"

"O-oke" Jaehyun sedikit menetralisir detak jantungnya. Untung hyung-nya menyadarkannya.

"Aku tau arah pandangmu uri dongsaeng" bisik Ten disertai senyuman jahilnya.

Jaehyun yang sedang menandatangani album itu seketika terdiam.
"Mwo? Memangnya aku liat apa?" Jaehyun kembali melanjutkan tanda tangannya.

"Risma"

Uhukk! Tepat sasaran! Seketika Jaehyun tersedak air liurnya sendiri. Kenapa Ten sampai tau? Apa sangat jelas ia melihat kearah Risma tadi?

"Kau kenapa?" tanya Taeil.

"A-ah tak apa hyung" jawabnya.

Ten hanya menahan tawanya saat Jaehyun mendadak gelagapan dan juga telinganya yang merah.

"I-ini hyung, aku mau pergi kekamar dulu" Jaehyun berdiri dan berjalan menuju tangga. Tapi-

Saat ia ingin melewati Risma, pandangan keduanya bertemu. Risma tersenyum pada Jaehyun dan sebaliknya juga. Dan itu makin membuat Jaehyun tidak karuan. Ia segera bergegas menuju keatas.

"Dia kenapa?" tanya Yuta.

"Biasa lah" jawab Johnny.

Sebenarnya semua sudah tau tentang apa yang terjadi dengan Jaehyun. Bi inah juga tau. Tapi mereka memilih untuk diam, biar Jaehyun sendiri yang bilang. Hanya Risma yang tidak tau.

-----

Jaehyun POV


"Apa yang terjadi padaku?"

Sekarang aku sudah berada dibalkon. Aku malu tadi. Sudah 3 kali tertangkap basah karna memandang Risma. Pertama Taeyong hyung, kedua Mark, Dan ketiga Ten hyung. Astaga!

Aku mengusap kasar wajahku frustasi.
"Kenapa aku seceroboh itu sih!"

Aku menutup mata dan membiarkan angin menerpa wajahku. Sejuk.

Benar! Ku akui Risma cantik, apalagi dengan hijabnya. Kagum, itu lah yang aku deskripsikan saat pertama kali melihatnya 1 jam yang lalu. Tapi setelah 1 jam berlalu, perasaan ini makin besar. Ada rasa yang berbeda setiap melihatnya.

Lalu apa yang harus kulakukan? Mendatanginya dan berkata 'Risma aku menyukaimu'. Gila! Itu cari mati namanya. Aku mengacak rambutku kasar.

"Mandi sajalah" aku segera menuju kamar mandi.


Jaehyun POV end











Tbc.

Love Of Different ReligionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang