Bersemi kembali

198 18 17
                                    

"Cinta ialah ketika engkau melihat seribu orang diperjalanan tetapi tidak ada yang mendebarkanmu kecuali orang yang engkau cintai"
🌹🌹🌹

"Kenapa?"

"Ya karna aku mencintaimu"

------

Risma tersenyum mendengar penuturan Jaehyun. Entah kenapa terbesit rasa senang dihatinya.

Mulai saat ini ia akan membiarkan apapun yang akan terjadi. Ia pasrahkan kepada yang maha kuasa tentang ini. Biarkan ia dan Jaehyun menjalani skenario ini.

Sia-sia jika ia tetap berpegang teguh pada pendiriannya selama ini, jika ia memang benar-benar tak bisa melupakan pria didepannya itu. Semakin dia menghindar, semakin juga yang dia hindari dengan cepat mendatanginya.

Sudah cukup dua tahun ini dia berpura-pura tegar. Ia hanya berdo'a, apapun yang akan terjadi diakhirnya semoga memang benar-benar jalan yang terbaik. Yang terpenting inilah saat yang benar, waktunya merasa bahagia kembali.

"Tapi kenapa? Kenapa rasamu masih sebegitu besarnya untukku?" Risma mencoba bertanya kembali.

Jaehyun tersenyum penuh arti. "Risma, dengarkan aku baik baik. Cinta itu tak butuh alasan. Aku mencintaimu karna murni dari hatiku. Meski tuhanku tak merestui, aku akan tetap mempertahankan rasa ini" jelasnya.

"Apapun yang akan terjadi selanjutnya, aku tak akan memusingkan itu. Yang terpenting kita menjalani ini berdasarkan apa yang diajarkan agama kita. Aku tak memintamu untuk menjadi kekasihku, tapi bisakah kau memperjuangkan ini bersama-sama? Bersamaku? Kau dan aku" lanjutnya.

Risma menganggukkan kepalanya bersamaan dengan air matanya yang lolos begitu saja.
"Mari kita perjuangkan" katanya.

Jaehyun tersenyum mendengarnya. Dia mengelus kepala Risma yang terbalut kerudung pasmina. Entah dari kapan Jaehyun mulai suka dengan kain penutup itu. Rasanya menyejukkan mata.

Risma merentangkan tangannya membuat Jaehyun bingung. Tapi isyarat yang diberikan Risma membuat senyumnya mengembang.

"Bolehkah?" tanya nya ragu.

Risma menganggukkan kepalanya. Tak butuh waktu lama Jaehyun segera memeluk Risma dengan eratnya. Setelah hampir tiga tahun, untuk pertama kalinya dia bisa memeluk wanita yang dicintainya.

Risma membalas pelukan Jaehyun dengan sayang. Untuk pertama kalinya juga ia memeluk pria selain almarhum ayahnya.

Tak berselang lama dia merasakan pundak Jaehyun bergetar. Saat ingin melepas pelukannya, Jaehyun malah makin mempererat pelukannya dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Risma yang pastinya masih tertutup kerudung.

"Ada apa Jae?" tanya Risma sambil mengelus punggung Jaehyun.

Jaehyun tak bisa menahan suara tangisannya lagi. Dia benar-benar menumpahkan keluh kesahnya dipundak Risma.

"Ssttt... Sudah... Jangan menangis, hm?" ucap Risma menenangkan Jaehyun.

Sebenarnya dia juga ingin menangis juga, tapi dia tahan karna ingin mendengar Jaehyun melepas semua yang mengganjal dihatinya.

Love Of Different ReligionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang