Terbalaskan

286 23 2
                                    

Seenggaknya, jadilah seperti air dan minyak. Walaupun tak bisa bersatu tapi bisa berdampingan.
🌹🌹🌹

"

Emm yang mana ya bi, aku bingung. Menurut bibi, daging yang paling segar dan enak yang mana? Kan bibi sudah lama tinggal di Korea" ujar Risma.

"Kan kata Taeyong kau yang disuruh milih"

"Tapi bi, aku mau milih yang kualitasnya paling bagus. Takutnya..-"

"Iya-iya.. yang ini, paling enak dan segar" tunjuk Bi inah.

Setelah itu Risma membayar dikasir dan menyuruh Bi inah menunggu diluar. Sebelumnya Bi inah sempat menolak, biar ia saja yang mengantri. Karna Bi inah juga tak enak hati kalau Risma terus-terusan menganggapnya terlalu lebih. Kan dia asisten rumah tangga, tapi Risma selalu tidak mau diperlakukan seperti majikan. Jadilah ia meng-iyakan permintaan Risma.

"Ayo bi"

Mereka berjalan kaki dari supermarket ke rumah, karna jarak rumah dengan supermarket tidak jauh. Dan sedikit berbincang-bincang agar suasana tak terlalu sepi.

"Ngomong-ngomong, apa yang terjadi antara kau dan Jaehyun, nak?" tanya Bi inah.

Risma menghela nafas mengingat percakapannya didapur dengan Jaehyun tadi tadi pagi

"Apa aku pindah agama saja?"

"Untuk apa kau pindah ke agamaku?"

"Agar aku bisa bersama denganmu tanpa halangan apapun"

Kata-kata Jaehyun terus terngiang-ngiang diotaknya padahal ia sudah berusaha untuk melupakannya. Tapi apalah daya.

"Jaehyun bilang dia akan pindah agama agar ia bisa bersamaku bi" jawabnya.

"Apa?!"

"Tapi, aku melarangnya bi. Aku tak mau Jaehyun berdosa begitu pula aku. Aku tak mau dia masuk Islam hanya karna ia mencintaiku. Bibi tau sendiri kan, jika orang mau masuk Islam itu berarti karna ia mau kejalan yang lebih baik dan benar-benar memantapkan hati karna mencintai Allah" terangnya.

"Iya itu benar. Aku hanya berdoa pada Allah agar kalian mendapat mendapat petunjuknya dan berakhir bahagia ntah itu kalian akan tetap bersama-sama atau jalan yang berbeda" kata Bi inah seraya mengelus pundak Risma.

"Terimakasih bi"

"Tapi, apa kau juga mencintainya nak?" tanya Bi inah dan membuat Risma sulit meneguk salivanya sendiri.

"Sebenarnya... aku sudah tertarik dengan Jaehyun sejak aku masih di Indonesia bi" dan pernyataan Risma membuat Bi inah terkejut.

Lalu Bi inah mengajak Risma duduk di bangku dekat jalanan yang ramai orang berlalu lalang dihari Selasa sore ini. Mungkin mereka akan mempersiapkan pesta tahun baru nanti malam.

"Bagaimana dan ceritakan"

Risma menceritakan dari awal
"Saat aku masih di Indonesia kedua keponakanku menitipkan album dan boneka untuk NCT, aku sempat membuka-buka lembar demi lembar foto-foto per member bi. Dan atensiku berhenti pada foto ke delapan. Ya, itu Jaehyun. Saat itulah aku menyukainya dan berharap bisa bertemu dengannya suatu hari. Ntah keberuntungan darimana ternyata rumahku tepat didepan rumah yang mereka tinggali. Dan perasaan cinta itu datang saat ia menatapku dengan tatapan lembut dan jangan lupa dengan senyumannya. Ahh anggap saja aku sudah gila bi, hanya karna itu aku sudah mencintainya"

"Begitukah? Jadi kau juga mencintainya? Apa dia tampan?" tanya Bi inah dengan tawanya.

"Iya bi aku mencintainya dan ia sangat-sangat tampan. Wahh aku ingin jika sudah menikah dan punya anak, aku ingin punya anak setampan Jaehyun" ungkap Risma tanpa sadar.

Love Of Different ReligionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang