Fakta

198 17 1
                                    

"Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu. Dan karena itulah, qalbu seorang pecintaNya lebih besar dari singgasanaNya."
(Jalaluddin Rumi)
🌹🌹🌹

"Yakin rencanamu berjalan lancar, hyung?"

"Iya. Jadi diam lah, oke?"

Disini lah sekarang mereka. Taeyong, Jaehyun, dan Mark. Didepan rumah Risma. Untuk apa? Tentu untuk mengetahui sesuatu.

"Yakin hyung? Aku tak enak untuk melakukan ini" kata Jaehyun.

"Kau ini! Tinggal mengetuk pintu saja susah sekali" omel Taeyong.

"Kalau mengetuk pintu itu tidak masalah hyung. Yang jadi masalah adalah saat nanti aku bertemu Risma"

"Hyung, hyung lihat itu!" kata Mark.

Mereka pun langsung melihat kearah yang diberitahukan. Disana ada Risma yang menggandeng Nala dan juga Daeho yang memasuki mobilnya.

Samar-samar masih terdengar percakapan mereka.

"Hati-hati pa... Waalaikumsalam" jawab Nala.

Dilihat dari jas dokternya, pasti Daeho akan pergi bekerja. Tak lama kemudian mobil Daeho melaju.

"Sekarang saja, seodulleo!" perintah Taeyong.

"Kelihatannya tidak jadi hyung" kata Jaehyun pelan.

"Come on, hyung" kesal Mark.

Jaehyun mendecak. Bukannya tidak mau, ia hanya kurang siap bertemu Risma lagi. "Arraseo" jawab Jaehyun.

Jaehyun keluar dari mobil dan berjalan kearah gerbang rumah Risma. Saat hendak membuka gerbang, dia kembali menghadap kearah kaca mobil yang terdapat Mark disana.

Mark hanya mengepalkan tangannya yang berarti menyemangati Jaehyun.

Jaehyun menghela napasnya dan membuka gerbang rumah Risma. Untuk pertama kalinya setelah dua tahun ia kembali kerumah ini. Yang tak banyak berubah, hanya cat rumah yang berganti dan halaman yang penuh dengan bunga warna warni.

Saat sampai didepan pintu rumah Risma. Jantungnya berdetak tak beraturan. Saat hendak mengetuk pintu, ternyata pintunya terbuka terlebih dahulu.

Jaehyun menurunkan tangannya kembali dan menatap kearah agak bawah. Terlihat anak kecil yang dengan imutnya menatap dirinya. Ya, itu Nala. Dengan baju muslim yang menutup seluruh tubuhnya hingga pergelangan kaki dan hanya terlihat wajah, tangan, serta kaki.

"Dangsineun nugu ibnikka?" tanya Nala.

Jaehyun mensejajarkan tubuhnya dengan Nala.

"Aku Jaehyun"

"Jaehyun?" Nala tampak berfikir dan membuat Jaehyun gemas ingin menggigit pipi Nala.

"Kau ingat?"

"Euumm... Aaaah aku ingat!" jawab Nala antusias.

"Baguslah" Jaehyun tersenyum dan memperlihatkan dimple indahnya.

"Wahh paman pipinya bolong" kata Nala.

Jaehyun tertawa, "Kau suka?" katanya.

"Aku juga, lihat" Nala menunjukkan dimple-nya juga.

Love Of Different ReligionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang