" kenapa kau tidak datang makan siang, kemarin lusa? "
Suara itu telak menghentikan langkah buru buru ku, sejak kemarin aku selalu menghindarinya, entah kenapa, mungkin aku hanya tidak ingin kembali jatuh hati padanya dan patah hati karenanya lagi, sudah cukup kurasakan satu kali dalam seumur hidup, itu menyakitkan.
Aku ini wanita yang sensitif, mudah sekali menangis dengan hal hal kecil yang menurut mereka tidak ada apa apanya, tapi aku berbeda, hati ku terlalu rapuh, jadi saat pertama kali namjoon menghancurkannya-walau itu karena rasa suka yang bertepuk sebelah tangan, itu amat sangat menyakitkan dan membuat hati ku sulit untuk pulih kembali.
Apa berlebihan jika aku mengatakan pada saat itu aku nyaris depresi?
Yang pernah merasakan pasti menjawab tidak berlebihan, tapi jika yang belum, kurasa ia akan mengataiku atau hanya diam tanpa bisa menjawab.
Berbalik tubuh untuk menangkap etensi namjoon yang berdiri dekat sekali di belakangku, mungkin jika aku berputar secara bar bar kepalaku sudah berbenturan dengan dagunya.
" jawab aku, mengapa tidak menemuiku waktu itu, kau membuat ku hampir gila "
Iya bilang saja namjoon sudah gila karena pria itu memegang kedua bahuku dan sedikit mengguncanya di tengah lapangan, itu membuat kami menjadi tontonan orang orang yang sedang berlalu lalang.
" namjoon-ssi, tolong jangan lakukan ini, orang orang melihat kita " ucapku berusaha untuk menyembunyikan kegugupan yang amat sangat, jantungku berdegup kencang, jika saja tempat ini sepi sudah kuyakini suaranya sampai terdengar keluar, walau itu tidak cukup logis, tapi itu yang biasanya ku baca di novel saat adegan jantung pemeran wanitanya berdetak karena pria yang ia sukai.
" k-kemarin aku sibuk, jadi aku tidak bi- "
" kau sibuknya kemarin bukan?, Kalau begitu mari pergi setelah kelas ku usai, ada yang ingin ku bicarakan "
Bolehkah aku menampar mulut yang asal ceplosnya itu?, Tapi aku tak tega melakukannya.
Apa yang harus aku jawab?
Tidak, itu yang selalu aku jawab karena aku tak ingin berurusan lagi dengan perasaan ku padanya.
Tapi namjoon itu cepat dan cerdas, jadi pria itu menutup mulutku dan mendekatkan kepalanya, aku nyaris menggigit tangannya yang membekap ku jika pria itu telat berkata.
" jika kau tidak datang aku akan memberikan mu tugas yang banyak, dan kau tidak akan mengetahui apa yang ingin aku katakan "
...
Tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Library ✔ [ Short Story ]
Fiksi Penggemar[ COMPLETE ] Seora pernah merasakan cinta, perasaan yang membahagiakan dan membuat hatinya bergemuruh, juga pernah merasakan patah hati yang menyakitkan sekaligus pahit karena cinta itu sendiri. Hanya saja seora tidak pernah merasakan itu dua...