" seora... " suara bisikan itu semakin mendekat dan terdengat jelas.
" siapa disana?! " bentak seora, kenapa ia jadi penakut begini.
" ini aku... "
" siapa?! "
" masa depan mu "
Namjoon keluar dari belakang pohon dengan senyuman semringah yang mengindahkan wajah tampannya yang tampak bersemangat, seora merengut malas kembali bersender ke batang pohon yang kokoh.
" dosen kim, apa kau tidak ada kelas? " tanya seora frustasi.
" kenapa? Kau mengusirku? " namjoon bertanya lalu duduk di sebelahnya dengan santai, padahal seora sudah tidak bisa menahan gejolak di dadanya. Aroma parfum namjoon menyeruak harum hingga ke rongga pernapasannya.
" t-tidak, siapa yang bilang mau mengusir mu.. "
Namjoon menoleh kearahnya dengan senyuman, bisa tidak jangan terus tersenyum? Seora selalu lemah dengan hal hal yang manis, pertahanannya selalu goyang jika di hadapi hal itu.
" apa yang kau lakukan disini seo " pria itu bertanya dengan senyuman simpul, sembari menyenderkan punggung dan kepalanya ke batang pohon yang sama dengan ku, ini sungguh tak baik untuk jantung yang tidak bisa berhenti berdetak. Ini bukan rasa berdebar karena suka kurasa, tapi kerena kegugupan. Nyatanya aku sudah tidak begitu menyukai namjoon.
Seora menarik nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan pria itu, " hanya bersantai, aku tidak memiliki otak yang sangat cerdas seperti mu namjoon-ssi, aku mudah lelah " aku terkekeh saat menjawab hal itu, tidak tahu di bagian mana yang terdengar lucu tapi aku mentertawakannya.
Mungkin, dengan kata ' aku mudah lelah' ?
Iya, sepertinya, karena memang nyatanya diriku ini mudah lelah karena sudah terlalu lelah. Lelah dengan semuanya, termasuk dirimu namjoon-ssi.
...
Tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Library ✔ [ Short Story ]
Fanfic[ COMPLETE ] Seora pernah merasakan cinta, perasaan yang membahagiakan dan membuat hatinya bergemuruh, juga pernah merasakan patah hati yang menyakitkan sekaligus pahit karena cinta itu sendiri. Hanya saja seora tidak pernah merasakan itu dua...