15.0

127 23 0
                                    

   " bagaimana "

Bagaimana apanya?

   Awal percakapan yang namjoon buat di kantin ini membuatku kebingungan, pria itu tiba tiba muncul dan duduk di sampingku yang sedang membaca buku, lalu berkata dengan senyuman indahnya ' bagaimana '

   Kenapa harus di mulai dengan kata bagaimana? Aku saja tak tahu arah percakapan itu tertuju kemana.

   Menyeringit bingung dan meraih pembatas buku, lalu menyelipkannya agar tak bingung sudah membaca sampai mana. Menoleh dan pandanganku langsung tertuju kepada lesung pipinya yang begitu dalam.

   " bagaimana apanya, dosen kim? " ini sudah berusaha setenang mungkin, apa berhasil?

   Namjoon menghembuskan nafasnya pelan dengan senyuman yang tidak kunjung luntur, " pernyataan ku dua hari yang lalu, apa kau sudah mempunyai jawabannya? "

   Ahh... ini, mengapa dia terkesan seperti memaksa dan terburu buru seperti itu, apa dia penasaran sekali ya?, aku pernah membaca jika orang cerdas memang cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi, tapi apa berpengaruh juga ya pada hal ini?

   Bibirku mendadak kelu dengan jantung yang tidak bisa diam untuk berdetak lebih kencang lagi.

   menggeleng pelan dengan seluruh ke beranian ku " belum, aku masih tak yakin dengan perasaanku pada mu namjoon-ssi "

   Bahu namjoon melemas dengan bibirnya yang sedikit tertekuk, memangnya namjoon tak tahu ya jika aku dulu pernah menyukainya? Kurasa dia tidak tahu mengingat betapa acuhnya pria itu pada ku.

Rasakan!, Kau baru merasakan rasanya terjebak dalam ketidak pastian!

   Tidak tidak, aku belum menjawabnya bukan karena ingin membalaskan dendam ku, tetapi hati ini memang masih bingung dan sakit dengan apa yang pria itu lakukan dengan tidak sadar dulu.

Apa aku terkesan seperti orang yang terlalu mengingat ingat rasa yang dulu ya? Hhh... mau bagaimana lagi, itu terlalu sakit untuk dilupakan dengan mudahnya.

...

Tbc,

















Library ✔ [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang