5.0

165 29 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

   Kacau, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan hatiku saat ini.

   Itu semua hanya karena sebuah penyebab, yaitu dosen ku, kim namjoon.

   Kau tahu, aku menyukainya sejak duduk di bangku kelas dua SMA dan pria itu kelas tiga SMA, jadi kalian tahu seberapa jauh perbedaan umur kami.

Iya, hanya beda setahun namun pria kelewatan pintar itu sudah menjadi dosen di fakultas kedokteran, apa tidak mengagumkan? Itu sangat mengagumkan bahkan!

   Aku yang sejak kelas satu selalu memperhatikannya, dan menjadikannya patokan ingin seperti apa saat aku sudah besar nanti, aku ingin menjadi namjoon yang sangat bijaksana dan berkharisma itu, sungguh membuatku menjadi penggemarnya diam diam.

   Setiap saat aku selalu memperhatikannya, mencarinya, bahkan mengoleksi fotonya.

   Tidak sulit untuk mendapatkan fotonya, karena disaat itu ia benar benar digandrungi seluruh wanita di sekolah, bukan hanya aku yang menyukai dan menggemarinya dalam diam, sangat banyak yang seperti itu waktu dulu.

   Dan yah kau tahu, aku selalu berusaha untuk menarik perhatiannya, walau hanya tidak sengaja bertatap mata dan ujungnya pria itu yang memutuskan kontak mata kami dengan cepat. itu menjengkelkan, tapi karena aku menyukainya, jadi tak apa.

   Berusaha menaikan nilaiku agar namaku terpampang di mading sekolah dan setara dengan otak cerdasnya, mengikuti berbagai macam organisasi walau hanya sebagai anggota, untuk menyamai pria itu yang selalu mejadi ketua di berbagai organisasi. Namun, tetap saja aku hanya seorang seora yang bukan siapa siapa. wajahku standar, otak ku pintar karena aku berusaha, tinggiku memang menjadi nilai tambah, tetapi apa daya saat namjoon hanya menganggap aku satu dari seratus wanita yang sama dalam pandangannya.

   dan betapa beruntungnya, seorang wanita seumurannya yang saat itu memang menjadi primadona, ia tak tinggi juga tak begitu pandai, namun wajahnya mampu memikat pandangan para laki laki hanya untuknya, wajah dan bentuk tubuhnya begitu sempurna hingga aku semakin dibuat tak terlihat olehnya.

   Itu sudah menyakitkan, ditambah hari selanjutnya seluruh sekolah membicarakan perihal namjoon dan wanita itu berpacaran, semuanya terlihat begitu bahagia dan mengucapkan selamat, sedangkan aku.

Iya...

Mereka bahagia,

bahagia diatas penderitaan ku

Yang lain mengucapkan ' selamat atas jadiannya '

Tapi aku,

' selamat atas kehancuran hatimu seora, semoga selalu ingat hal ini selamanya '

   Sampai sekarang aku masih ingat betul, dan terasa betapa sakitnya rasa itu sampai saat ini.

...

Tbc,

Votenyaaa gess, don't forget! 🌟🌟🌟🌟🌟





Library ✔ [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang