" aku ingin kau menjadi pacarku "
Jika pria itu mengatakannya pada saat seora kelas dua SMA, kemungkinan besar ia pasti akan langsung menerimanya, tapi sekarang...
Seora tak yakin harus menerimanya ataupun menolaknya, di satu sisi ia masih sedikit meragukan perasaanya, satu sisi yang lain ia masih merasa sakit hati dengan kejadian yang cukup kelam waktu itu.
Menggigit bibir dalamnya dengan ragu, tubuhnya memanas, jujur, tangannya yang di genggam namjoon pun ikut menghangat.
Ia punya dua pilihan pasti,
Iya
Dan
Tidak
Jika iya maka apa alasannya? Apa karena dulu ia pernah jatuh hati padanya? Atau'kah masih ada rasa yang dulunya terpendam kembali naik kepuncak saat pria itu berani mendekatinya?, Atau'kah ia memang nyatanya masih mencintainya? Seora tak tahu pasti dengan perasaannya.
Jika tidak, ia punya banyak alasan dengan jawaban itu, pertama, pria itu lah yang membuatnya pertama kali merasakan rasanya patah hati, kedua, pria itu menghancurkan persaanya sehingga dua tahun kebelakangan ini ia tak pernah menaruh hati lagi pada siapapun, ketiga, ia masih benci dengan pria itu karena dulu selalu menghiraukannya.
Ini sulit, dan seora bingung sekali.
" a-aku tak yakin harus menjawab apa, jika aku menolak mu, apa kau akan terima? " tanyanya ragu, seora tahu namjoon itu pria yang sangat baik, tak akan pernah menyakiti hati seorang wanita, mungkin pada saat itu namjoon memang hanya sedang merasa terganggu, jadilah pria itu senang mendiaminya dulu.
Pria berlesung itu tersenyum tulus, coba jika pria itu melakukan itu saat meminta padanya, sudah pasti tidak ada kata penolakan yang akan terdengar.
" aku terima, tapi untuk saat ini tidak. jadi kau simpan saja jawaban mu untuk saat ini dan pikirkan kembali, aku menantikan jawaban terbaik dari mu "
...
Tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Library ✔ [ Short Story ]
Fanfiction[ COMPLETE ] Seora pernah merasakan cinta, perasaan yang membahagiakan dan membuat hatinya bergemuruh, juga pernah merasakan patah hati yang menyakitkan sekaligus pahit karena cinta itu sendiri. Hanya saja seora tidak pernah merasakan itu dua...