#6

143 23 0
                                    

Dua hari kemudian rapat keluarga kembali digelar. Hari itu Kemang dan Seruni sudah mempersiapkan timnya yang akan membantu jalannya sayembara. Tim yang berisi orang-orang yang mampu menjamin keamanan sayembara dan para putri secara hukum. Syarat dan permintaan para putri yang diserahkan sehari sebelumnya sudah dimasukan ke dalam surat perjanjian yang memiliki kekuatan hukum.

Para putri diberi wewenang untuk membuat promosi sayembara seperti keinginan mereka. Mereka pun akan menyeleksi langsung lamaran-lamaran yang masuk nantinya. Seleksi yang akan dilakukan bersama Kemang dan Seruni selaku orang tua mereka.

Kemang juga menjamin akan menyelidiki dulu latar belakang lelaki pilihan para gadis sebelum pengumuman terpilihnya para pelamar disebarkan. Serta memberikan waktu tiga bulan untuk proses pembangunan istana. Waktu tiga bulan itu akan dijadikan sebagai ajang mendekatkan diri para putri dengan pria pilihan mereka.

Para putri juga sudah menyerahkan desain istana impian masing-masing. Kemang pun telah mempersiapkan lahan maha luas yang akan digunakan sebagai tempat berdirinya istana bagi ketujuh putrinya. Lahan luas yang merupakan salah satu tanah perkebunan milik Kemang yang baru saja dibongkar.

Kesepakatan dan surat perjanjian berkekuatan hukum sudah dibuat. Para putri dan Kemang mengakhiri rapat keluarga dengan rasa optimis. Para putri optimis akan sukses memenangkan tantangan sayembara mencari jodoh dari sang ayah. Sedang Kemang dan Seruni optimis akan bisa menemukan jodoh terbaik bagi ketujuh putrinya.

Para gadis meninggalkan ruang kerja ayah mereka dan memilih berkumpul di Seruni Hall and Resto. Di sanalah Vinca bekerja. Meneruskan usaha bundanya. Rumah Makan Seruni dulunya hanya sebuah rumah makan biasa. Sejak Rainbow Rose berdiri tiga tahun yang lalu, Vinca merubah konsepnya. Selain rumah makan, Vinca juga membangun hall di lahan baru. Boleh dibilang Seruni Hall and Resto adalah anak cabang Rumah Makan Seruni yang hingga kini masih beroperasi di bawah penangangan Seruni. Seruni Hall and Resto sering disebut sebagai versi modern Rumah Makan Seruni oleh pelanggan setia mereka.

Pelayan sudah menyiapkan ruang VIP untuk para gadis sesuai permintaan Vinca. Mereka berkumpul untuk makan siang sekaligus membahas tentang konsep promosi sayembara.

"Kita akan buat video solo juga. Selain memperkenalkan diri, kita juga akan menyebutkan tipe ideal kita. Pria idaman kita. Itu yang terpenting." Peony membuka diskusi setelah mereka selesai dengan menu makan siang masing-masing.

"Woa! Ini bakalan kayak variety show?" Lunaria dengan mata berbinar.

"Tumben kamu komentar duluan, Dek!" Fuchsia yang duduk tepat di samping kiri Lunaria langsung merespon.

"Kedengarannya menyenangkan. Hehehe."

"Kamu ini!" Fuchsia mencubit pipi chubby Lunaria.

"Bisa jadi mimpi buruk kalau yang ngelamar nggak sesuai harapan kita!" Violet masih bersikap ketus walau ia setuju ikut bermain.

"Doanya yang bagus dong, Kak!" Zinnia memprotes.

"Iya nih Kak Vio. Ngomong yang baik-baik aja biar baliknya baik ke kita. Omongan itu doa lho!" Vinca ikut memprotes.

"Trus, kita mau bikin konsep kayak gimana?" Freesia melanjutkan diskusi. Mengabaikan debat kecil di antara saudarinya. "Maksudku kostum. Apa mau pakek all white di video promo? Asal jangan pink aja. Sorry, aku alergi sama warna pink!"

"Eh? Bunga Freesia ada yang warna pink lho!" sahut Vinca.

"Itu bunga! Bukan, Sia!" Freesia membedakan bunga freesia asli dengan dirinya.

"Gimana kalau ungu? Nama kita adalah nama bunga dan masing-masing ada warna ungunya." Fuchsia memberi usul.

"Ungu itu warnaku!" Violet menolak.

Marrying a LizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang