#9

143 26 0
                                    

Hari itu pun tiba. Hari yang tak pernah diharapkan kedatangannya oleh para gadis semenjak rencana mereka gagal. Meski sayembara itu dianggap guyonan dan banyak mendapatkan respon negatif di internet, Kemang tak mau menyerah. Hari ini ia dan ketujuh putrinya akan menyambut para pelamar yang datang.

Hall Seruni Hall and Resto dipadati pengunjung. Awak media hadir di sana untuk meliput sesi puncak dari sayembara yang digelar Kemang. Tamu undangan yang tak lain adalah sanak saudara Kemang dan Seruni juga hadir. Yang tak diduga adalah munculnya para pendukung ketujuh putri Kemang. Para pendukung itu rata-rata berusia remaja.

Para gadis mengenakan gaun yang sesuai warna pelangi yang mereka pakai dalam video promo. Mereka berkumpul di salah ruang tunggu hall di lantai dua.

"Para pendukung itu ulahmu, Sia?" tanya Vinca.

"Nggak. Mungkin Ayah menyewa penonton bayaran," sanggah Freesia.

"Sampai segitunya," gumam Violet.

"Hah! Aku benar-benar gugup!" Zinnia mengeluh. Ia terus berjalan mondar-mandir.

"Kak Zinnie duduk napa!" Fuchsia menegur.

"Iya nih, Zinnie! Nggak capek apa mondar-mandir gitu?" Peony menyambung.

Keenam gadis terdiam. Pandangan mereka tertuju pada Lunaria yang duduk di kursi di dekat dinding kaca. Lunaria duduk menghadap dinding kaca. Kedua telinganya tertutup headset.

"Dia pasti lebih gugup dari aku, tapi dia tuh lebih mahir dalam mengolah stresnya." Zinnia kembali mengeluh.

"Sebentar." Fuchsia bangkit dari duduknya. Ia berjalan pelan mendekati Lunaria. Fuchsia menyahut headset di telinga kanan Lunaria dan memasangnya di telinga kirinya.

Lunaria yang sedang melamun pun kaget. Ia menoleh dan mendapati Fuchsia sudah berdiri di samping kanannya.

"Lagu India??" Fuchsia menatap heran pada Lunaria.

Lunaria tersenyum lesu. Mematikan mp3 dalam ponselnya dan merapikan headset. "Aku bungsu yang tumbuh bersama enam kakak yang unik. Ada yang suka lagu rock," Lunaria menatap Peony, "India," ia beralih pada Violet, "Slank," pandangannya berlanjut pada Vinca, "Westlife dan Backstreet Boys, juga Kpop," ia berlanjut menatap Zinnia, "Hip hop," pandangannya tertuju pada Freesia, "Dan penggemar Britney Spears," ia tersenyum pada Fuchsia. "Aku menyukai musik yang disukai kakak-kakakku sebelum aku mengenal anime dan kemudian jatuh hati pada Kpop."

"Aku juga suka oppa-oppa Korea sekarang, Dek. Demam K-drama dan Kpop melandaku." Fuchsia tersenyum lebar.

"Lagu India apa yang kamu dengar?" tanya Violet.

"Tu Hi Mera. Tapi, versi cover Aakash Gandhi dan Jonita Gandhi."

"OST Jannat 2??" Violet menebak.

"Iya."

"Wah! Itu lagu dalam banget maknanya. Kamu udah liat video musiknya?"

"Udah. Bagus. Lucu di bagian akhir."

"Si cowok ditampar sama si cewek usai nyium bibir si cewek kan?"

"Iya."

Violet dan Lunaria tertawa bersama.

"Emang artinya apa? Kalian antusias banget. Aku jadi penasaran." Peony menyela.

Violet dan Lunaria saling memandang. "Tentang seseorang yang sedang jatuh cinta. Sangat mencintai seseorang itu dan... pokoknya itu orang segalanya buat dia. Hanya miliknya. Lagu itu ungkapan rasa cintanya. Aku nangkepnya sih gitu." Violet menjelaskan.

Marrying a LizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang