#14

147 21 0
                                    

Malam itu Lunaria menelpon Widuri untuk meminta izin agar bisa membagikan foto kebersamaan mereka di dunia maya. Widuri menyambut baik dan memberi izin. Wanita itu juga heran kenapa tidak ada foto Lunaria dan putranya.

Setelah mendapat izin dari Widuri, Lunaria mulai menulis diary dalam blog pribadinya. Ia membagi perasaannya mulai dari pertama ia setuju dengan ide sayembara yang dibagi Kemang. Dalam postingan itu, ia menyertakan sebuah foto yang ia ambil saat kencan pertama siang tadi. Dalam foto itu, Lunaria berdiri di samping kanan Widuri yang menggendong putra biawaknya.

Diary online yang ditulis Lunaria segera mendapat perhatian hanya berselang beberapa menit usai diunggah. Dalam semalam, tulisan itu banyak dibagikan dan mendapat banyak dukungan. Namun, tidak sedikit yang menghujat.

***

Sejak menerima lamaran Widuri untuk putra biawaknya, Lunaria mendapat perhatian lebih dari publik. Terlebih ketika tak satu pun foto dirinya di kencan pertama muncul di media hingga ia membuat diary pribadi. Ketenaran Lunaria semakin meningkat.

Sejak kemarin, ketika Lunaria sibuk mendekorasi gedung untuk pernikahan saudari Tuan Misterius, tak sedikit awak media yang berusaha menyusup masuk ke gedung untuk meliput apa yang dilakukan gadis itu. Dibanding keenam saudarinya, Lunaria memang tidak bisa berakrab-akraban dengan awak media. Karena alasan itu pula, Kemang menugaskan dua bodyguard untuk menemani Lunaria kemana pun gadis itu pergi.

Gedung sudah beres. Besok telah siap digunakan untuk resepsi pernikahan saudari Tuan Misterius. Fuchsia sengaja menyusul Peony dan Lunaria yang berada di gedung saat jam kerjanya usai. Ia dibuat terpesona dengan hasil dekorasi Lunaria.

"Kamu makin hebat, Dek!" puji Fuchsia. "Walau di dalam ruangan, kesannya kayak di taman ya. Tanaman hias palsu itu keliatan real banget!"

"Acaranya sore sampai malem. Karena di dalam ruangan, menurutku nggak baik kalau semuanya pohon asli, karena akan banyak orang berkumpul kan nanti." Lunaria tersenyum.

"Kamu hebat!" Fuchsia memberikan dua jempolnya.

"Itu kerja timku, Kak. Bukan aku."

"Ck! Selalu aja merendah! Kamu yang bikin desain dan kamu juga turun tangan buat dekorasinya, kan?"

"Itu kerja tim."

"Ya ya ya."

"Gaun udah beres kan, Fu?" Peony menyela.

"Udah, Kak. Besok pagi kita bawa ke sini. Pengantinnya di make up di sini kan? Yang lain gimana?"

"Udah ready juga. Mereka penasaran apa Tuan Misterius bakal muncul."

"Eh? Masa?" Fuchsia melirik Lunaria. "Aku juga penasaran. Jadi, besok kita ngumpul di sini?"

"Ya dong! Kan kita penanggung jawab."

"Oke. Wah, kenapa aku bersemangat ya?"

"Dasar! Ingat! Kamu udah di booking."

Peony dan Fuchsia tertawa bersama. Lunaria tersenyum melihat tingkah dua saudarinya.

***

Pesta pernikahan saudari Tuan Misterius digelar. Tujuh gadis dan kru Rainbow Rose mengenakan kostum hitam dan putih serta mengenakan tanda pengenal. Mereka bekerja sama untuk mengawasi jalannya pesta. Mengawasi pelayanan untuk para tamu yang datang, mengawasi hidangan bagi para tamu, menjalankan tugas dokumentasi dan tugas-tugas lainnya.

Di sela tugas itu, para gadis yang penasaran pada sosok Tuan Misterius sesekali melakukan pengamatan pada keluarga mempelai wanita. Setiap kali ada keluarga mempelai wanita berjenis kelamin pria dan masih muda, mereka bertanya-tanya apakah itu si Tuan Misterius.

Marrying a LizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang