Peony memilih wawancara dengan pihak tertentu saja. Ia menerima satu stasiun TV lokal dan satu TV nasional untuk wawancara. Peony memilih media yang bisa berdampak baik baginya dan keenam adiknya juga bisnis mereka.
Wawancara ekseklusif dengan salah satu stasiun televisi nasional digelar di Zinnie Cake & Pastry. Untuk stasiun televisi lokal digelar di Seruni Hall and Resto. Wawancara untuk majalah ada yang digelar di Rumah Makan Seruni. Ada pula yang digelar di kantor Rainbow Rose.
Salon milik Violet, studio foto milik Freesia, butik milik Fuchsia, dan florist milik Lunaria pun mengalami peningkatan pengguna jasa. Seperti yang diharapkan Freesia, sayembara itu berdampak baik bagi bisnis yang mereka kelola. Bahkan kebun bunga milik Lunaria yang digunakan untuk syuting video promo pun diminati masyarakat umum. Lunaria sedang mempersiapkan kebun itu agar lebih layak dikunjungi khalayak umum. Terutama membuat pagar perlindungan untuk melindungi bunga-bunga kesayangannya.
Salah satu stasiun televisi nasional menawarkan kerja sama kepada Peony. Mereka bersedia menayangkan kisah perjalanan tujuh gadis selama tiga bulan pendekatan hingga menikah kelak. Peony yang sudah membicarakannya lebih dulu dengan keluarga besarnya menolak tawaran itu. Ia tak mau kehidupan pribadinya dan keenam adiknya menjadi konsumsi publik. Terlebih kehidupan Lunaria yang sudah menjadi sorotan utama sejak ia menerima lamaran Widuri untuk anaknya yang seekor biawak.
Di luar negeri ada banyak orang yang menikah dengan binatang. Bukan hanya itu, ada yang menikah dengan menara, tembok, pohon, manekin, bahkan tokoh anime. Jadi, tidak aneh jika aku memilih menerima lamaran itu dan akan menikah dengan seekor biawak. Semua itu aku lakukan atas kemauanku sendiri untuk ayah dan bundaku. Tentang apakah nanti biawak itu akan berubah menjadi pangeran tampan seperti dalam dongeng atau tidak, itu urusan Tuhan. Skenario ini Tuhan yang buat, Tuhan yang nulis. Aku hanya wayang yang berusaha memainkan peranku dengan baik.
Jawaban Lunaria untuk pertanyaan tentang dirinya dan calon suaminya yang seekor biawak itu pun tersebar di media online dan offline. Banyak yang bersimpati, tapi tak sedikit yang menghujat. Ia menjadi gadis yang paling diburu dan paling menjadi pusat perhatian di antara ketujuh putri Kemang. Selama seminggu sejak puncak acara penerimaan lamaran, ketujuh gadis menjadi sorotan dan buruan media. Lunaria lah yang paling diincar.
"Seminggu yang melelahkan. Apakah ini akan berlangsung sampai tiga bulan?" keluh Vinca yang sedang melakukan message di salon Violet.
"Luna pasti lebih menderita dari kita. Aku benar-benar nggak bisa menghentikan rasa bersalahku padanya." Violet yang juga sedang melakukan message turut mengeluh. "Dari awal aku bilang, sebaiknya kita nggak nurutin kemauan Ayah."
"Tapi kita udah nyebur dalam permainan yang Ayah dan Freesia ciptakan. Kita harus melakukannya sampai akhir. Kamu menemukan kriteria cowok yang kamu suka kan? Secara fisik." Peony ikut bicara.
"Itu semakin membuatku merasa bersalah pada Luna." Violet semakin sedih.
"Kita udah janji pada Luna untuk tidak mengasihani dia atas tindakan yang ia pilih untuk melindungi Ayah. Lagi pula, aku yakin tak satu pun dari kita mau menggantikan posisi Luna, kan? Itu sangat menyiksaku. Karena, aku yang paling tua." Peony ikut mengeluh. Sejenak suasana berubah hening.
"Dia berpikir dan bertindak lebih dewasa, lebih bijak daripada kita." Vinca kemudian mendesah panjang. "Luna menerima lamaran biawak, Bunda sampai pingsan, dan sebagainya. Bagi mereka ini drama yang menarik. Kehidupan kita jadi konsumsi publik. Walau ada dampak positif, kadang aku stres juga."
"Kata temanku itu kutukan karena kita terlahir sempurna. Cantik, kaya raya, dan sukses. Dia memang gila." Violet berdecak.
"Kalian udah bersiap untuk jadwal kencan pertama esok lusa?" Peony menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying a Lizard
Romance"Tapi, Belle harus hidup dengan monster buruk rupa yang ternyata seorang pangeran tampan yang kena kutuk. Itu serem, kan? Kalau kita nyamain Luna sama Belle, gimana kalau ntar dia harus ngalamin nasib miris kayak Belle?" Percayalah! Walau hidup di z...