#2

2.7K 324 9
                                    

"Aku pulang"

"Lama sekali kau di toko Kyungsoo" Baekhyun menghela nafasnya.

Jika ada ibunya, ia akan seperti dikekang lagi, seperti anak kecil lagi yang selalu diatur jam pulang perginya. Tapi Kyungsoo pernah bilang, itu berarti ibu nya sedang dalam masa rindu mengomeli dirinya.

"Aku memang cukup lama jika belajar dengan Kyungsoo, bu." Baekhyun meletakkan beberapa bahan yang dia beli lagi diperjalanan untuk bahan kue nya dirumah.

"Ah, tadi ibu bertemu dengan Minho. Dia terlihat kecewa kau tidak memberi kabar kalau kau sudah pindah dari Seoul,"

"Bahkan aku juga tidak mengabarkan siapapun selain Sehun, bu."

"Kau benar, bahkan Sehun pun tidak akan hadir kalau tidak aku kabarin. Tapi dia meminta kau menjelaskan semuanya, Hyun."

Baekhyun meletakkan bahan makanan dan beberapa sayuran kedalam kulkas dan lemari. Sedikit mengabaikan perkataan ibunya, tidak tahu mau menjawab apa.

"Papa!" Baekhyun dan Hana menolehkan kepalanya. Anaknya membawa tas dan beberapa buku ditangannya.

"Aku akan ke rumahnya Renjun membantunya mengerjakan Sains. Aku lupa kalau aku sudah berjanji padanya,"

"Hm baiklah, jangan pulang terlalu sore ya."

"Baik pa. Nek, aku pergi dulu." Jiwon mengecup pipi nenek dan papanya.

Berpamitan, dan keluar dari rumah itu.

"Kau memang seserius itu mendidiknya, Hyun?"

"Aku ingin membuatnya sukses, bu."

"Dan membalaskan dendammu dengan Chanyeol dan membuat Jiwon berhasil ditanganmu sendiri? Begitu? Menunjukkan kalau kau--"

"Bu, bahkan kita sudah berjanji dan sepakat tidak pernah menyebut namanya lagi."

"Berarti kau tidak akan pernah menceritakan dengan sahabatmu sendiri? Minho." "Aku akan memikirkannya kembali." Baekhyun membersihkan dapurnya, menyapu dan membereskan beberapa perabotan.

"Baekhyunie.." Hana menggenggam tangan Baekhyun yang sedang menyapu.

Gerakan Baekhyun harus terhenti dan menatap ibunya. Gerakan mata ibunya menandakan bahwa ibunya ada salah bicara tadi.

"Apa yang ibu katakan dengan Minho?" Seperti sudah bisa membaca pikiran ibunya, Baekhyun mengajak ibunya duduk dikursi dan mendengarkan penjelasan ibunya.

"Aku bilang kau bercerai dengan Chanyeol karna kau dan dia tidak cocok lagi, dan pernikahan kalian berakhir."

"Lalu?"

"Dia tidak percaya, dan ingin kau menjelaskan padanya nanti siang jam 2 di tempat Kyungsoo. Ibu sudah bilang pada Kyungsoo."

Baekhyun menghela nafasnya dan menundukkan kepalanya. Apa cerita dan luka itu harus terbuka lagi? Apa lembaran itu harus terbuka lagi?

"Kau sudah bisa kan melupakannya? Kan kau sendiri yang bilang padaku."

"Aku bahkan tidak tahu benar benar melupakannya atau tidak bu.."

Baekhyun menundukkan kepalanya, rasa sakit itu masih terasa hingga saat ini. Terlebih tadi dia bertemu dengan sekretaris pribadi Chanyeol melihat foto Jackson. Rasanya hari ini dia ingin dirumah saja, menumpuk kembali rasa itu hingga esok ia tidak perlu mengingat apapun lagi.

"Baekhyunie, ibu tau kau sangat sulit melupakannya. Tapi setidaknya, berilah penjelasan dengan Minho ingat tidak dia sangat bahagia melihatmu memutuskan untuk bersama Chanyeol?" Baekhyun menganggukkan kepalanya.

DESTINY   [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang