#15

2.1K 267 54
                                    

[ previous chapter]

"P-permisi,"

Baekhyun berhenti dan membalikkan badannya. Menatap sosok didepannya itu, membuat jantungnya berdetak tidak karuan. Sedangkan sosok didepannya hanya berdiam diri saja setelah memanggilnya seperti itu.

"Apa benar k-kau t-tuan Byun B-Baekhyun?"

Baekhyun masih bergeming menatap sosok didepannya itu, jantungnya masih berdegup sangat kencang. Baekhyun tidak tahu harus bagaimana, Baekhyun bingung. Baekhyun ingin pergi dan lari dari sosok didepannya ini, tetapi kakinya seakan-akan membeku. Tidak bisa bergerak.

Sosok itu berjalan mendekati Baekhyun, dan Baekhyun ingin pergi secepatnya. Tidak mau dihampiri oleh orang didepannya ini, bukan tidak mau, hanya belum siap.

"Benarkan? Anda tuan Byun Baekhyun?"

Lidah Baekhyun kelu, tidak bisa menjawab ataupun bergerak dari tempatnya. Ini semua terlalu cepat untuknya.

"B-bukan. Mungkin kamu salah orang, saya permisi."

GREP!

Tangan Baekhyun tertahan olehnya, tetapi Baekhyun tidak sanggup untuk lebih lama disini. Baekhyun menghempaskan tangan orang itu dan pergi cepat dari hadapannya.

"T-tunggu dulu!"

Baekhyun mengabaikan panggilan dan teriakan dari orang itu, tepatnya anaknya sendiri, Jackson. Bagaimana bisa Jackson menemukan dirinya secepat ini? Dan Jackson tidak boleh tahu kalau dia adalah papanya. Tidak, Baekhyun tidak akan memperbolehkan Jackson mengetahui keberadaannya.

Jika Jackson tahu, maka pasti Chanyeol akan tahu. Dan Chanyeol kembali mengusik kehidupan tenangnya selama ini.

Luhan melihat Baekhyun berlaripun segera keluar dari mobil dan datang menghampiri Baekhyun.

"Baek-"

"A-ayo kita pergi, Lu." Baekhyun melepaskan pegangan Luhan dan masuk ke dalam mobil, mengabaikan pandangan Jiwon yang bingung dengan papanya.

Jiwon pun melihat kearah luar, melihat seseorang yang berdiri tidak jauh dari mobilnya mereka. Luhan yang segera masuk dan menjalankan mobilnya, meninggalkan Jackson berdiam diri disana sendirian.

"Papa!!" teriak Jackson melihat mobil mundur untuk bersiap pergi.

"Papa... Aku tahu itu pasti papa...hiks..." Jackson menatap nanar mobil yang sedikit kencang menjauhi kedai eskrim itu. Tidak pernah menangis selama ini, dan ini pertama kalinya lagi ia menangis.

Rasanya sakit ketika seseorang yang kita cari, ternyata tidak ingin kehadiran kita. Tidak ingin melihat ataupun menganggap kita ada.

Walaupun awalnya Jackson ragu itu papanya atau bukan, tetapi dari batin dan hatinya sendiri mengatakan kalau itu adalah papanya. Papa yang selama ini ia cari bersama Hangyul, dan papa yang teramat ia rindukan.

D E S T I N Y


E N J O Y ¡

DESTINY   [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang