D E S T I N Y
E N J O Y ¡
Luhan, Baekhyun dan Hana sudah berada didalam mobil Baekhyun untuk menuju rumah Hana yang berada di Seoul. Jarak antara rumah Luhan dan rumah Baekhyun bisa ditempuh kurang lebih satu jam, ya karena rumah Hana dulunya tidak terlalu berada di tengah perkotaan.
"Ibu ikut menjemput Jiwon, bu?" Baekhyun bertanya pada ibunya, maksudnya agar Luhan tidak perlu bolak-balik untuk mengantar dan menjemput Jiwon.
"Tidaklah, nak. Ibu mau istirahat saja, sekalian menunggu yang bersih-bersih untuk dirumah."
"Ah, bibi Jun masih bekerja dirumah kita?"
"Masih, dia yang masih sering bersih bersih rumah kita,"
Baekhyun mengangguk paham. Paham akan ibunya yang tidak pernah lepas dari namanya kebersihan, dan apalagi rumah itu adalah peninggalan dari ayahnya dulu, pasti ibunya menjaga dan merawat rumah itu dengan baik.
"Apa tidak masalah bolak-balik, Lu?" tanya Baekhyun pada Luhan yang fokus mengendarai.
"Ck, tidak masalah, Baek. Aku juga tidak sibuk dan memang hari ini aku akan menemani kalian saja,"
Baekhyun tersenyum, Luhan memang sahabat terbaiknya. "Baiklah, terima kasih banyak, Lu."
"Sama sama, Baekhyunie. Hahaha"
"Hahah, kenapa rasanya aneh sekali mendengar panggilan 'Baekhyunie' ya? Bukan begitu, bu?" tanya Baekhyun pada ibunya.
Memang aneh sekali sekarang mendengar panggilannya 'Baekhyunie' yang sudah sangat lama tidak mendengarnya.
"Menurut ibu sama saja, kau masih aku panggil Hyunie, haha."
Baekhyun sedikit tidak setuju. Bagaimanapun, panggilan Hyunie dan Baekhyunie, baginya itu berbeda. Hyunie itu memanglah panggilan ibunya sejak dulu, sedangkan Baekhyunie panggilan seseorang yang dulunya selalu memanggil nya seperti itu jika ada kemauan ataupun, ah sudahlah, Baekhyun bisa bimbang dan berlarut sedih nantinya.
Merekapun tiba didepan rumah Hana, Baekhyun turun dan membantu ibunya turun dari mobil. Baekhyun melihat keadaan rumahnya ini, masihlah sama seperti dulu. Rumah yang tempat ia mengeluhkan dan menyamankan diri ketika dirumah besar itu dia tidak nyamann.
Luhan pun membantu membawa satu koper dan satu tas tenteng milik Baekhyun dan Hana. Melihat kedua orang itu masih setia berdiri didepan pagar dan tidak masuk kedalam, Luhan yakin mereka terlebih Baekhyun mengumpulkan beberapa kekuatan.
Hana memberikan kunci pagar kepada Baekhyun dan menyuruh Baekhyun untuk membukanya. Disusul dengan Luhan yang ikut masuk kedalam perkarangan rumah itu, masihlah nyaman seperti dulu.
Hana membuka pintu rumah itu, setidaknya rumahnya tidak seperti rumah tinggal. Untunglah ada asisten rumahtangga nya yang mau membantu membersihkan rumah itu setiap minggunya.
Hana masuk kedalam rumah dan disusul dengan Luhan yang membawakan barang Baekhyun dan Hana. Baekhyun pun menyusul dibelakang.
ting!
Belum Baekhyun masuk kedalam rumah itu, sebuah pesan dari Changmin—guru Jiwon pun masuk.
| from : Shim Changmin |
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [chanbaek]
FanfictionPernikahan yang berawal dari kesalahan memang tidaklah semudah itu. Tidak saling mencintai, tetapi saling membutuhkan satu sama lain. Dan pernikahan dini pun tidaklah selalu berakhir bahagia. Apalagi dengan kehadirannya dua buah hati diantara mereka...