#18

1.9K 240 40
                                    

¡ D E S T I N Y ¡
.
.
E N J O Y ¡
.
.

Jackson terdiam melihat papanya pergi begitu saja dibawa adiknya. Perasaan sedih kecewanya kembali menyelimuti dirinya, rasanya ingin marah dengan semua orang. Kenapa semua orang tega memisahkan dirinya dan papanya sendiri, dan satu Jackson inginkan dan harapkan dari dulu.

Bertemu dengan papanya, Baekhyun.

Suara pintu mobil tertutup menyadarkan Jackson dari diamnya. Melihat bukan papanya yang turun, melainkan adiknya. Jiwon.

"Ji, biarkan aku bertemu-" Jackson mencoba memohon kepada Jiwon dengan menghampiri, tetapi omongannya di potong begitu saja.

"Kita tidak sedekat itu bisa memanggil namaku dengan begitu. Aku tahu mungkin kau mencari keberadaan papa selama ini, Jackson-ssi."

Jackson mendengarkan Jiwon, dan sedikit menundukkan pandangannya.

"Kau menyayangi papa Baekhyun kan?"

Jackson mengangguk pelan, apakah itu artinya Jackson bisa bertemu dengan papanya? Apakah artinya Jiwon telah membuka hatinya?

Hangyul yang berada disebelah Jackson hanya bisa berharap dalam kecemasannya.

"Iya, aku menyayangi papa. Papa kita, jadi biar-"

"Jika kau menyayanginya, jangan pernah kau datang untuk menemuinya."

DEG!

Tak hanya Jackson, Hangyul pun terkejut mendengar pernyataan Jiwon. Tatapan datarnya dan ekspresinya yang tidak terbaca membuat Hangyul melirik kearah Baekhyun yang melihat mereka dari kaca mobil belakang.

"A-apa?" Jackson tidak percaya dengan perkataan Jiwon barusan. Seperti mendapatkan hantaman yang kuat, hatinya sangat sakit mendengarnya.

Apa sesusah itu untuk kembali berhubungan dengan papa kandungnya sendiri?

"Kau menyayangi papa, bukan? Kau tentunya tidak ingin melihat papa menangis, kau tidak ingin papa bersedih. Ya salah satu caranya, kau, sekretaris Lee dan," Jiwon menjeda ucapannya dan melihat kearah Chanyeol yang berjalan mendekati mereka.

"Dan tuan Park yang terhormat itu, untuk tidak melihatkan wajah kalian kehadapan papaku lagi."

"T-tapi-" Jackson seperti kehilangan kata perkatanya, tidak bisa membantah apapun.

"Karna, selama ini kami hidup tanpa adanya airmata dari papa. Aku, nenek dan papa, sudah bahagia. Aku tidak tahu apakah benar kita memiliki hubungan darah apa tidak, tapi yang jelas kau, tuan Park Jackson yang terhormat dan anda tuan Park yang terhormat, hiduplah seperti biasanya. Kita mempunyai keluarga dan kebahagiaan sendiri."

Bahagia? Apa Jackson sudah bahagia saat ini? Apa Jackson sudah memiliki kebahagiaan sendiri dalam kehidupannya bersama Daddynya? Daddy yang selalu sibuk dengan urusan kerjaannya dan memberikan kasih sayang berupa materi? Apa itu termasuk sebuah kebahagiaan untuk Jackson?

Jika yang dimaksud Jiwon adalah kebahagiaan dan kehangatan, sepertinya Jackson tidak pernah merasakannya. Walaupun Chanyeol selalu perhatian dengannya, walaupun Chanyeol selalu memberikan apapun yang dia minta.

Tetapi, Jackson tidak merasakan kehangatan apapun dari Daddynya sendiri.

Chanyeol yang mendengarnya sedikit tertawa cemooh, baru kali dia ditusuk dengan jarum yang halus tetapi tajam. Sakit dan pedih.

Jackson sedikit terkejut mendengar Daddynya tertawa sinis seperti itu, apakah itu sebuah cibiran?

"W-wow, Byun Jiwon? Itukah kau?" tanya Chanyeol. Baekhyun yang melihat Jiwon didekati Chanyeol, langsung melepaskan dirinya dari Luhan dan menghampiri mereka semua.

DESTINY   [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang