[ previous chapter ]
'Kami mendapatkan informasi lagi, boss.'
Hangyul melirik ke sekelilingnya, apa ada yang mengintai ataupun melihatnya.
"Katakan,"
Hangyul men-loudspaker sambungannya dan menjalankan mobilnya ketempat tujuannya kali ini, Seoul University.
'Rumah kediaman tuan Byun Baekhyun kosong dan sepertinya tidak ada yang tinggal disana lagi,'
Hangyul mengerutkan dahinya, bagaimana bisa Baekhyun lepas dari pengawasannya.
"Kemana dia? Bagaimana bisa kalian lalai dalam mengawasi mereka?"
'Kami tidak tahu boss, biasanya jam siang seperti ini ibu nya selalu duduk diluar bersama Baekhyun. Tapi dari tadi kami mengintai, tidak ada tanda-tanda.'
Hangyul memberhentikan mobilnya, dan mencoba berfikir dengan tenang. Baekhyun tidak bisa lepas dari pengawasannya, ini akan berbahaya.
"Cari dia sampai dapat." perintah Hangyul dan sambungan itu terputus.
Bagaimanapun, Baekhyun, Jiwon serta ibunya harus berada dalam pandangannya. Tidak boleh hilang seperti saat itu, untunglah orang suruhannya cepat tanggap mencari keberadaan Baekhyun. Jika tidak itu akan berbahaya untuk posisinya.
Hangyul kembali menjalankan mobilnya menuju Seoul University, untuk rapat dengan yayasan dan beberapa pemegang saham disana. Untuk masalah beasiswa yang diberikan ke beberapa sekolah diluar daerah di kota.
- - d e s t i n y - -
E N J O Y ¡Dalam perjalanan, Hangyul masih memikirkan bagaimana caranya untuk menemukan Baekhyun dan keluarganya. Bagaimanapun, Baekhyun tidak bisa pergi dari pengawasannya.
Sesampainya Hangyul di gerbang utama Seoul University, ia melirik dua mobil yang keluar dari gerbang utama, dan masuk kedalam lingkungan Seoul University.
drrrt.
drrrt."Halo, Changmin-ssi?"
'Ah, sekretaris Lee. Saya sudah sampai di kampusnya, dan lagi berjalan keruangan pak Arthur. Anda dimana?'
"Saya sudah sampai, nanti saya akan kesana. Bagaimana dengan investor yang lain apa sudah hadir?"
'Sepertinya sudah didalam ruangan pak Arthur,'
"Baiklah saya segera kesana,"
Hangyul mematikan sambungannya dan melanjutkan perjalanannya. Untuk urusan Baekhyun dan keluarganya yang tiba-tiba hilang, nanti ia bisa mencarinya. Tidak harus sekarang. Sekarang waktunya ia mengganti kehadiran Chanyeol yang tidak bisa hadir.
- - d e s t i n y - -
Chanyeol yang baru tersadar dari tidurnya melihat ada selimut ditubuhnya. Sedikit tersentak dan langsung terduduk membuat kepalanya pusing. Chanyeol melirik sebuah pesan di ponselnya, itu dari Hangyul, sekertarisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [chanbaek]
FanfictionPernikahan yang berawal dari kesalahan memang tidaklah semudah itu. Tidak saling mencintai, tetapi saling membutuhkan satu sama lain. Dan pernikahan dini pun tidaklah selalu berakhir bahagia. Apalagi dengan kehadirannya dua buah hati diantara mereka...