"Benar, Baek. Aku, Sehun dan Luhan bisa menjaminnya. Sekarang hanya menunggu Jiwon tamat sekolah dari sini, aku dan Sehun sekalian mencarikan universitas untuknya."
Baekhyun menoleh ke arah Luhan, dan sahabatnya itu mengangguk kepalanya. Ia masih ragu, untuk Jiwon pergi ke universitas di Seoul. Baekhyun menatap Jiwon, yang sedang menatapnya juga.
"Kau mau melanjutkannya di Seoul, Jiwon?"
"Apa nanti papa sama nenek ikut ke Seoul?"
"Tidak. Papa akan disini, mungkin nenek yang akan ikut denganmu."
Luhan yang melihat itu interaksi keduanya, memutuskan untuk menghentikannya. Mereka mungkin butuh privasi, dan Baekhyun mungkin bisa bijak dengan anaknya. Dan melanjutkan cerita Baekhyun tadi, mungkin tidak baik didepan Jiwon. Yang dimana, nanti mereka akan menunggu waktunya.
"Yasudah, itu nanti keputusan kalian saja. Baek, aku sudah kasih nomerku, Sehun dan Minho. Kau tinggal menghubungi kami. Atau, kami yang akan menghubungi kalian."
"Hmm baiklah, Lu. Berkunjunglah kapan kapan kesini lagi." Mereka pun menyelesaikan hidangan yang tadi, dan berberes.
Tentang obrolan cerita Baekhyun tadi, membuat ketiga sahabatnya penasaran. Tetapi, setidaknya beberapa hal penting atau hal yang membuat keduanya retak dan hancur itu, cinta lama nya Chanyeol.
"Pasti. Kami akan sering berkunjung kesini."
"Bagaimana kalau kerumah kita, pa? Kebetulan tadi nenek memasak banyak. Seperti tau papa akan membawa teman papa kerumah,"
"Ah benar juga. Aku merindukan bibi Hana, bagaimana Baek? Apa boleh kami berkunjung?"
Baekhyun berfikir dan Baekhyun melihat binar mata anaknya, merasa bahagia akhirnya papanya bisa membawa teman lamanya kerumah mereka. Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya, dan Jiwon merasa senang. Sehun, Minho mengajak Jiwon untuk jalan beriringan. Mereka seperti membicarakan sesuatu yang seru.
Sedangkan Luhan dan Baekhyun memilih berjalan berdua belakangan. Mencoba memahami maksud Baekhyun tadi.
"Aku tau kau takut Jiwon bertemu dengan Chanyeol, Baek."
"Tidak hanya itu. Aku lebih tepatnya tidak mau mereka bertemu."
Dan benar tebakan Luhan kenapa Baekhyun menolak. Untuk itu, biarlah itu menjadi pertimbangan mereka. Yang penting, Luhan, Sehun dan Minho sudah bisa menjamin kalau Jiwon tidak akan bertemu Chanyeol.
Semoga saja bisa, harap Luhan.
"Paman Soo! Kami pulang yaa!!" Jiwon berteriak dengan Kyungsoo yang ada di belakang meja kasir, Kyungsoo terperanjat dan melihat kearah kelompok itu, dan tertawa.
"Jangan meneriakiku, Ji !!"
"Hahahaha, maafkan aku paman Soo. Bye!" Jiwon bersama Sehun dan Minho berjalan mendahului Baekhyun dan Luhan menuju luar toko.
"Kyungsoo-ya,"
"Oh, Baek dan-"
"Luhan,"
"Kyungsoo."
Luhan dan Kyungsoo bersalaman, Baekhyun mengenalkan Kyungsoo dengan Luhan tentang siapa Kyungsoo dan bagaimana Kyungsoo menjadi teman dekatnya disini.
"Aku berterima kasih banyak padamu, Kyungsoo-ssi. Sudah membantu menjaga anak satu ini, haha."
"Tidak masalah, Luhan-ssi. Kebetulan Baekhyun sudah seperti adikku sendiri. Kalian mau kemana?"
"Oh, aku akan pulang bersama mereka. Mungkin ibu sudah mempersiapkan makanan yang banyak buat mereka, Kyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [chanbaek]
FanfictionPernikahan yang berawal dari kesalahan memang tidaklah semudah itu. Tidak saling mencintai, tetapi saling membutuhkan satu sama lain. Dan pernikahan dini pun tidaklah selalu berakhir bahagia. Apalagi dengan kehadirannya dua buah hati diantara mereka...