#17

1.7K 250 22
                                    

¡ D E S T I N Y ¡

E N J O Y



"Papaaa!!" Jackson berlari ketika mobil Sehun bergerak membawa papanya.

"Papaaa!!" masih mengejar dan Chanyeol hanya bisa diam. Membiarkan Jackson seperti itu, sedangkan Hangyul ikut mengejar Jackson. Takut terjadi sesuatu.

BRUK!

Jackson tersandung tali sepatunya sendiri saat sedang berlari dan terjatuh. Baekhyun yang melihatnya Jackson terjatuh pun menepuk pundak Sehun sedikit kencang, Luhan yang paham dengan Baekhyun menyuruh Sehun untuk berhenti.

Sedangkan Jiwon, menahan papanya untuk tidak melakukan hal apapun.

Baekhyun menatap Jiwon, anaknya yang mencoba melarang Baekhyun untuk keluar dari mobil.

"Papa tetap disini, biar Ji yang keluar." Jiwon keluar dari mobil Sehun dan menghampiri Jackson bersama Hangyul.

Sehun dan Luhan saling memandang satu sama lain, itu sifat Chanyeol. Keras kepala dan keras hati.

Sedangkan Baekhyun melihat Jiwon yang menghampiri Jackson dan Hangyul.

Jackson yang melihat adiknya menghampirinya, langsung berdiri dan ikut menghampiri adiknya.

"Ji, biarkan aku bertemu—"

"Kita tidak sedekat itu bisa memanggil namaku dengan begitu. Aku tahu mungkin kau mencari keberadaan papa selama ini, Jackson-ssi." ya, Jiwon tidak bisa menerima hal ini dengan mudah. Semuanya terlalu tiba-tiba.

"Kau menyayangi papa Baekhyun kan?"

Jackson mengangguk pelan, Hangyul yang menatap mata Jiwon sedikit cemas perkataan apa yang akan dilontarkan oleh Jiwon. Mengingat, Jiwon yang tadi berani membawa Baekhyun seperti itu.

"Iya, aku menyayangi papa. Papa kita, jadi biar—"

"Jika kau menyayanginya, jangan pernah kau datang untuk menemuinya."

Tak hanya Jackson, Hangyul pun terkejut mendengar pernyataan Jiwon. Tatapan datarnya dan ekspresinya yang tidak terbaca membuat Hangyul melirik kearah Baekhyun yang melihat mereka dari kaca mobil belakang.

"A-apa?"

"Kau menyayangi papa, bukan? Kau tentunya tidak ingin melihat papa menangis, kau tidak ingin papa bersedih. Ya salah satu caranya, kau, sekretaris Lee dan," Jiwon menjeda ucapannya dan melihat kearah Chanyeol yang berjalan mendekati mereka.

"Dan tuan Park yang terhormat itu, untuk tidak melihatkan wajah kalian kehadapan papaku lagi."

"T-tapi—"

"Karna, selama ini kami hidup tanpa adanya airmata dari papa. Aku, nenek dan papa, sudah bahagia. Aku tidak tahu apakah benar kita memiliki hubungan darah apa tidak, tapi yang jelas kau, tuan Park Jackson yang terhormat dan anda tuan Park yang terhormat, hiduplah seperti biasanya. Kita mempunyai keluarga dan kebahagiaan sendiri."

Baekhyun yang ternyata diam-diam keluar dari mobilnya yang ditemani Luhan, hanya bisa terdiam ditempatnya. Baru kali ini Baekhyun mendengar Jiwon berbicara sedikit kasar seperti itu dengan orang lain, sedangkan Luhan menatap Jackson terdiam seribu bahasa.

Chanyeol yang mendengarnya sedikit tertawa cemooh, baru kali dia ditusuk dengan jarum yang halus tetapi tajam. Sakit dan pedih.

"W-wow, Byun Jiwon? Itukah kau?" tanya Chanyeol. Baekhyun yang melihat Jiwon didekati Chanyeol, langsung melepaskan dirinya dari Luhan dan menghampiri mereka semua.

DESTINY   [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang