Chapter 24

1.5K 152 66
                                    

"Elle ada dikamarku. Aku masuk saja." Ucapku buru-buru sambil mencari kunci mobil di setiap laci.

"Ck! Olivia pakai mobilku saja." Ucap Tasya begitu panik, melihatnya panik seperti itu mungkin saja terjadi sesuatu yang buruk pada Zayn. Arrrggh! Aku tidak tau harus bagaimana!

"Cepat Olivia! Tunggu apalagi!" Bentak Tasya mendorongku. Ah ya dia juga sialan.

Buru-buru aku merebut kunci mobil miliknya dan langsung keluar dari rumah ini, masuk ke dalam mobil, lalu menancapkan gasnya.

Semoga tidak terjadi sesuatu pada Zayn.


×××

Dep!

Aku langsung berlari sesampainya di depan resto ini dan mendorong pintu dengan sepekuat tenaga.

Beberapa karyawan bahkan masih ada disini dengan wajah panik mereka.

"Apa yang terjadi?" Tanyaku pada salah satu diantara mereka.

"Olivia, pak Zayn belum keluar dari ruanganya dan tiga puluh menit yang lalu aku mendengar suara gaduh dari dalam." Tutur pegawai perempuan ini.

"Astaga."

Aku langsung berlari ke arah ruangannya, pria itu bisa saja melakukan hal apapun tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Ternyata sudah ada tiga orang laki-laki yakni pegawai disini yang sedang berusaha membuka pintu tersebut.

"Dobrak saja!" Perintahku.

Mereka semua mengangguk lalu detik selanjutnya salah satu diantara mereka mendobrak pintu tersebut hingga akhirnya terbuka.

"Happy birthday Olivia!"

Teriak orang di dalam sana. Waktu seakan-akan berhenti ketika melihat Zayn membawa kue tart ditangannya.

"Happy birthday mommy!"

Aku memejamkan mataku saat tiba-tiba seseorang memelukku kakiku Elle.

"Elle?"

"Happy birthday!" Teriak Tasya dan Eleanor bersamaan.

Tak lama lampu resto menyala dan langsung terdengar suara orang menyanyikan lagu ulang tahun.

"Kalian." Ucapku menatap tajam kearah Zayn dan dia hanya terkekeh saja.

"Elle." Sekarang giliran aku menekan nama gadis kecil yang masih memeluk kakiku. Bisa-bisanya dia ikut memgerjaiku.

"Mommy." Ucapnya memasang puppy facenya.

"Ayo tiup lilinnya Olivia." Ucap Zayn masih dengan senyum mengembang, no! Bahkan terlihat mengejek.

"Kau membohongiku. Kalian semua membohongiku." Ucapku pada orang yang ada disini, mereka tertawa dan suara tawa Eleanor lah yang paling besar.

"Kau juga Eleanor!"

"Hahaha calm down, cepat tiup apinya."

Aku kembali menoleh kedepan, Zayn masih tersenyum dengan lilin diatas tart yang masih menyala.

"Tutup matamu dan berdo'alah." Ucap Zayn pelan.

Home // H.S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang