Olivia mengintip dari balik pilar sekolahanya memandang lurus ke arah Harry dan beberapa temannya yang dinyatakan lulus. Harry melompat tinggi saat membuka amplop keterangan kelulusan dan juga nilainya. Ia mendapat nilai paling tinggi dan juga terbaik di angkatannya.
Olivia menunduk sambil mengusap air matanya kemudian beralih mengusap pelan perutnya yang baru dia sadari lebih buncit setelah dua minggu belakangan ini.
Tiba-tiba pandangannya buram dan dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh namun tiba-tiba seseorang menopang tubuhnya.
"Olivia? Kau baik-baik saja."
Olivia tersenyum sambil mengangguk ke arah guru yang menopang tubuhnya barusan.
"Wajahmu pucat biar aku bawa kerumah sakit." Ucapnya membuat Olivia menggeleng kuat.
"Aku berjanji tidak memberitahu keluargamu soal ini." Ucapnya. Tak lama Olivia jatuh pingsan.
×××Olivia terus menangis sambil menundukan kepalanya. Sekarang bukan hanya dirinya saja yang tau soal kehamilannya tapi gurunya sendiri pun tau setelah dokter memeriksanya.
"Aku mohon Mrs. Calder jangan beritahu kedua orang tua ku soal ini. Hiks..."
Olivia bangkit lalu memegang kaki Mrs. Calder seraya memohon kepadanya.
"Aku tidak menyangka dengan ini Olivia. Siapa yang melalukannya nak?" Tanya Mrs. Calder membantu Olivia bangkit dari posisinya.
"Siapa Olivia? Dia harus bertanggung jawab."
"Tidak ma'am aku tidak mau merusak semuanya."
"Tapi dia merusakmu."
Olivia kembali menangis, tidak tega melihat itu Mrs. Calder memeluknya dengan erat.
"Kau bisa ceritakan semuanya kepadaku termasuk tentang ayah dari janin yang kau kandung."
"Apa dia teman dekatmu?"
Olivia menggeleng.
"Atau jangan-jangan dia pria yang mengantarmu sewaktu kau pingsan itu?" Tanyanya sambil melepas pelukannya.
"Siapa?" Tanya Olivia pelan.
"Permisi! Permisi! Ada siswi dari sekolah disini pingsan."
Perempuan yang sedang merapikan buku-bukunya itu langsung menoleh dan mendapati pria yang sedang menggendong gadis di pelukanya laku dia menaruh gadis itu di sofa yang ada di ruangan ini.
"Olivia?!"
"Apa yang kau lakukan padanya! Apa yang telah kau perbuat hingga Olivia pingsan."
"Ah ya aku ma'am dengarkan aku dulu, aku menemukannya pingsan di pinggir jalan, kau bisa memeriksa cctv yang ada disana."
"Catat nomor teleponmu disini. Jika kau benar-benar tidak bersalah."
"Ya Tuhan. Baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home // H.S
Fanfic"Kemana pun kau pergi kau akan pulang padaku, karena aku adalah rumahmu." - H.S "Kalau begitu, kau rumah paling buruk yang pernah aku masuki." *** notes; - Pastinya terdapat banyak kesalahan kata, tanda b...