Hari ini adalah puncak dimana pertandingan ini akan berlangsung. Ya, setelah sekian lama akhirnya Ginting dapat merasakan bagaimana rasanya 'suasana menegangkan' di babak final ini.
Sambil menunggu gilirannya, ia berlatih dengan keras seperti biasanya. Bahkan ia merasa tubuhnya lebih lincah dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, dan iya yakin bahwa kali ini ia akan membuat nama negerinya tercinta itu semakin harum.
"Oke Ginting, sudahi dulu latihannya karena sebentar lagi waktunya kamu untuk bertanding." Ucap Pelatih yang mendampinginya.
Ginting lalu berhenti, kemudian ia mengangguk sambil tersenyum. "Baik coach, terima kasih."
"Ting.." Pelatih itu menghampiri Ginting, kemudian ia memegang bahunya.
"Buktiin bahwa kamu bisa, saya yakin kali ini kamu bisa bawa juara."
Ginting tersenyum. "Semoga tuhan mengizinkan Coach, dan saya yakin bahwa saya akan mengharumkan nama Indonesia kali ini."
"Kamu juga harus mikirin istri kamu pas nanti tanding.." Lanjut Pelatih.
"Itu sih pasti Coach, tapi ada apa? Kok tumben sih Coach ngingetin kaya gini?" Tanya Ginting.
"Lumayan bonusnya, buat beli baby stroller merk gucci atau LV kan jadi keliatan Crazy Rich Ciumbrellanya nanti." Ucap Pelatih, hal itu membuat mereka berdua terkekeh.
"Ah apaan sih Coach, hahaha."
"Yaudah kalau begitu, saya tunggu di side court ya. Soalnya saya pengen liat yang lain bertanding."
Ginting mengangguk. "Oke Coach."
Pelatih kembali menepuk bahu Ginting, kemudian ia pergi meninggalkan Ginting.
Ia kemudian berjalan ke arah tas miliknya yang ia simpan dipinggir lapangan. Segera ia mengambil botol minumnya lalu meneguknya.
Saat ia akan menaruh botolnya kembali, ia mendengar ponselnya berdering. Ia lalu mengambil dan memeriksa ponselnya.
Ternyata ada beberapa pesan yang ia terima, salah satunya dari Lea.
Bumil cantique ❤
Aku lagi di player lounge nih sama buibu.Maygat minuman di chiller menggoda banget, boleh ga aku minum dikit? 2 botol aja...
Pak suami, jangan bilang bilang yah. Tadi aku nyedot boba punya ci Agnes diem diem. Abisnya menggoda banget sih dari luar. Eh pas dicobain pait banget.
Curiga ini bobanya bukan pake brown sugar, tapi pake brotowali.Suamiii, semangat yaa.. Kalau menang nanti aku kasih jatah deh:*
Jatah makanan aku gitu buat kamu hehehe, jangan mikir mesum ya pak suami. *padahal gue yang mikir mesum*
Ginting terkekeh melihat deretan pesan yang Lea kirim. Dan jangan tanya mengapa nama Lea di ponselnya di namai 'Bumil Cantique❤' karena sudah jelas bahwa Lea sendiri yang menulisnya di ponsel Ginting.
"Lea, Lea.. Ga kebayang kalau nanti anak kita sifatnya nurun dari kamu." Ucap Ginting dalam hati.
Ia kemudian melihat jam yang ada di ponselnya, ternyata waktu sudah menunjukan pukul 11:00 yang menandakan waktu bertanding hampir tiba. Ia sudah harus bersiap-siap di side court saat ini
Ginting menaruh ponselnya kembali kedalam tas, kemudian ia berdiri sambil menggendong tasnya.
Namun seketika ia merasa kepalanya sedikit berkunang kunang, bahkan ia merasa bahwa kakinya lemas.
"Kenapa badan Gue tiba tiba gini ya?"
Ia kemudian memegangi kepalanya yang terasa berdenyut-denyut.
"WATCH OUT!!!!"
"Hah?"
Dalam kondisi seperti itu Ginting tak menyadari ada yang berteriak dan tanpa ia sadari juga ada benda yang menabrak leher bagian belakang Ginting dengan keras. Bahkan sangat keras.
Ginting yang posisinya saat itu sudah tidak stabil pun tersungkur di lantai, kemudian pandangannya semakin gelap dan ia kemudian tidak sadarkan diri.
Semua orang yang berada di sekitar melihatnya panik dan dengan sigap menolong Ginting dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
Seketika satu ruangan di buat gaduh oleh pemandangan yang mereka lihat barusan.
Namun ada satu orang yang duduk di ujung dari ruangan ini, dia hanya diam. Diam tak berkutik, tak ikut gaduh seperti yang lain.
Setelah benda itu sukses membuat Ginting tersungkur, senyum terukir indah di wajahnya.
"Kasian banget gak jadi bawa piala buat Indonesia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rankle
RomanceEntah apa yang dimimpikannya semalam hingga kedua orangtuanya tega menikahkan anaknya dengan seorang perempuan---berbadan dua. "Udah bunting duluan, gesrek pula" -ASG