13🔞

28.8K 2.5K 274
                                    

warning explicit content





san pulang dengan wajah yang kusut.
bahu tegapnya turun karna perasaannya yang kacau.

diambang pintu kamarnya san melihat wooyoung sudah tertidur, tentu saja karna ini sudah hampir tengah malam.
langkah kaki san bergerak maju, mendekati ranjang keduanya. an bergerak pelan agar tidak membangunkan si manis.

ia mendudukan dirinya disamping wooyoung yang berada dalam pulasnya. senyum tipisnya terukir diwajah tampannya melihat sosok polos didepannya.

wajah yang sedang menutup matanya ini benar benar menarik perhatian san beberapa hari ini. kehadiran wooyoung didalam hidupnya kembali membangkitkan dirinya yang dulu, seorang choi san yang hangat.

betapa egoisnya dirinya ketika masih mengharapkan sesuatu yang pasti tak akan kembali, padahal ada yang nyata di depannya sekarang.

tangan san terangkat, menyisir surai hitam wooyoung yang menutupi matanya. san tersenyum teduh, hatinya menghangat ketika mengingat hal hal yang mereka lakukan.

ternyata sentuhan san membuat wooyoung terusik dari tidurnya. netra coklat itu terbuka perlahan.

"san.." panggilnya.

san menggumam, menyahuti panggilan wooyoung. matanya masih memandang lurus wajah manis yang berada didepannya.

"apa kau sudah makan?" tanya wooyoung.

san mengangguk, tatapannya tidak lepas dari wooyoung.

wooyoung yang sadar ditatap intens oleh san hanya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"kenapa kau melihatku seperti itu?" tanyanya.

"san, apa kau baik-baik saja?" lanjutnya.

"tidak." jawab san pelan.

dahi wooyoung berkerut, "apa kau terluka? apa kau butuh sesuatu?"

san menggeleng, membuat wooyoung menatap cemas sang alpha.

"apa kau sakit?" tanya wooyoung lagi, memastikan keadaan choi san.

"wooyoung…" panggil san lembut.

"iya?"

wooyoung terdiam ketika sang alpha mendekatkan wajahnya. jarak keduanya benar benar dekat, dan saat san memiringkan kepalanya wooyoung menutup matanya.

bibir san bersentuhan dengan bibir plum milik wooyoung. detik pertama hanya sebuah kecupan dan detik selanjutnya san melumat pelan bibir sang omega.

dengan otomatis wooyoung mengalungkan kedua tangannya di perpotongan leher san. wooyoung membalas lumatan san, dan pagutan bibir keduanya semakin intens.

"mmhh.."

lenguhan tertahan wooyoung keluar ketika san menggigit bibir bawahnya. perih, namun san terlalu pandai untuk membuatnya menjadi nikmat.

san menarik pinggang ramping wooyoung agar lebih mendekat dengannya. dengan satu tarikan, wooyoung hanya berjarak beberapa senti dengannya.

wooyoung menghirup udara dengan banyak ketika sang alpha melepaskan pagutan mereka merasa pasokan udara didalam dirinya hampir habis.

netra gelap milik san beradu langsung dengan mata sayu milik wooyoung.

"aku ingin memastikan perasaanku." ujar san dengan nada pelan.

san mendorong pelan tubuh wooyoung, membuat sang omega terbaring. kepalanya ia tundukkan, menggapai bibir kemerahan woooyung.

tangan san bekerja untuk membuka pakaian wooyoung yang menghalangi kegiatannya. bibir san dengan pelan menuruni leher seputih susu milik wooyoung. mengecupinya perlahan hingga menghisap membuat bercak kemerahan disana.

"nghh.. san.." mata wooyoung tertutup erat ketika san bermain-main dengan lehernya. tangannya mencengkram erat rambut hitam sang alpha.

lenguhan demi lenguhan wooyung lontarkan, san benar benar membuatnya melayang hanya dengan kecupan disepanjang tubuhnya.

"ahh.. s-sann…" kepala wooyoung mengadah ketika san memanjakan miliknya. sungguh, wooyoung sangat frustasi sekarang. tidak sabar untuk san memasuki dirinya.

wooyoung hampir sampai pada puncaknya, dan san semakin menjadi dibawah sana.

"ahh!"

nafas wooyoung terengah engah ketika ia sampai pada pelepasannya. namun san tak memberikan kesempatan untuk mengambil nafas, sang alpha kembali merangkak naik memagut bibirnya.

"jangan menahannya, gigit atau lakukan apa saja." ujar san ditengah tengah pagutannya.

cengkraman wooyoung dilengan san semakin erat ketika san mulai memasuki dirinya. matanya terpejam, dan wooyoung menggigit bibir bawahnya sendiri untuk mengalihkan sakit dibawahnya.

"jangan gigit bibirmu, sayang." ujar san berbisik rendah.

"wooyoung, buka matamu.."

netra coklat itu terbuka perlahan, menatap mata gelap yang berada diatasnya.

ah mata sayu itu, membuat san semakin ingin menghajarnya habis habisan sekarang juga.

"hei, tenang wooyoung..." san mengusap pelan pipi merah wooyung. san mengecup kedua pipi merona itu sekilas.










tunggu aku tarik nafas dulu.








san bergerak pelan, membuat sang submissive mengalunkan desahan yang indah ditelinga san.

suasana kamar itu semakin panas dengan kegiatan didalamnya. lenguhan demi lenguhan keduanya lontarkan, erangan frustasi masing masing mengalun dengan keras. keringat sudah membanjiri tubuh keduanya.

san mengubah posisinya, menarik wooyoung menjadi diatas tubuhnya sedangkan dirinya bersandar pada kepala ranjang. dengan posisi ini san dapat melihat wooyoung dengan jelas, bagaimana mata bibir indah itu mendesahkan namanya dengan sekujur tubuh yang dipenuhi bercak bercak kemerahan.

kedua san memegang pinggul wooyoung, menggerakannya naik dan turun dengan tempo sedang. sedangkan wooyoung mengalungkan tangannya diperpotongan leher sang alpha, mendesah sekuat kuatnya karna milik san menyentuh titik nikmatnya.

"nggh.. ahh.. ahh.."

"wooyounghh..."

keduanya sampai pada pelepasan masing masing. wooyoung menyandarkan kepalanya dibahu luas milik san, berupaya mengatur deru nafasnya.

sedangkan sang alpha memeluk pinggang ramping milik wooyoung. dikecupnya bahu sempit milik sang omega. dengan posisi yang saling menempel, keduanya bisa merasakan detak jantung yang berdegup cepat dari masing masing.

"mau mandi?" tanya san.

wooyoung menggeleng pelan, terlalu lelah untuk menjawab bahkan sekedar berbicara.

san beringsut, membaringkan dirinya dengan wooyoung yang masih memeluknya.

"kalau begitu tidurlah.." ucap san.

san menarik selimut menutupi tubuh telanjang keduanya hingga sebatas dada. dengan pelan, ia merengkuh tubuh kecil wooyoung agar tidak kedinginan.

"selamat tidur.." ujar san, lalu mengecup dahi milik sang omega.

wooyoung tertidur, meninggalkan san dengan pikiran yang kalut dan sejuta pertanyaan atas perasaannya sendiri












*TBC*

heuheu delapan belas plus dengan tiba tiba.

sebenernya aku mau up gif/foto. tapi loadingnya sungguh lama, jadi gereget sendiri:') yaudala ndausa pake foto.










alpha, woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang