17

20K 2.4K 235
                                    

beberapa pemimpin pack termasuk san duduk melingkar saling berdiskusi satu sama lain. san tidak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya mendengarkan para pemimpin pack yang lain berbicara.

alpha yang sedang berkumpul itu membahas tentang persiapan mereka untuk sewaktu waktu para rogue menyerang.

hal lain yang dibahas adalah full moon, dimana saat bulan penuh seluruh wolf berada dalam puncak kekuatannya. tidak hanya mereka, rogue juga akan menjadi lebih kuat dan akan sulit di bunuh. maka dari itu para pemimpin pack berdiskusi dan membagi tugas apa bila rogue benar benar menyerang.

"kami akan menjaga di barisan tengah, apa bila ada penduduk terluka bawalah ke pack kami. disana kami mempunyai tabib dan obat obatan terbaik." ujar salah satu pemimpin pack.

"san, bagaimana dengan lemois?"

sang alpha menatap para pemimpin itu bergantian lalu mengangguk. "lemois akan menjadi barisan depan untuk menyerang. schout telah dipersiapkan dengan baik, jangan khawatir."

mingi menatap heran sepupunya. san tak begitu fokus dengan pembahasan bersama alpha lainnya. sorot mata san begitu jelas memperlihatkan ke khawatiran entah pada siapa.

"pembahasan hari ini mungkin sampai disini, kalian bisa beristirahat. terima kasih." ujar mingi menutup diskusi mereka.

setelah semua pergi dan meninggalkan san bersama mingi yang masih duduk didalam ruangan milik san, mingi beranjak mendekati sepupunya.

"choi san, apa ada masalah?" tanya nya.

"aku tiba tiba merasa khawatir dengan wooyoung. perasaanku seperti ada sesuatu terjadi kepadanya." ujar san, sungguh dari pagi ia gelisah. pikirannya melayang jauh dimana wooyoung tak berada dalam jangkauannya.

"san, belum ada schout melaporkan tanda bahaya dari tempat tinggal wooyoung. semuanya masih aman, kau tenang saja."

san menggeleng, "aku tak bisa tenang jika wooyoung tidak disini."

"san, kalau kau berpikir meninggalkan istana sekarang sangat tidak mungkin, para pemimpin pack baru saja datang."

"aku benar benar khawatir." kekhawatiran benar benar terlihat dari raut wajah alpha itu.

••

wooyoung dengan wajah yang ceria memasuki hutan dengan sebuah keranjang ditangannya. ia berniat mencari beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan masakan.

tak sadar sudah lebih dari seminggu wooyoung tinggal disini. jujur, ia merindukan suasana istana dan orang orang yang ada didalamnya termasuk choi san.

maka dari itu besok atau lusa ia akan kembali ke istana dengan membawa masakan hasil tangannya sendiri sebagai buah tangan dan permintaan maaf karna meninggalkan istana terlalu lama.

wooyoung tersenyum lebar ketika melihat sebuah pohon buah tak jauh dari tempatnya berdiri. buah berwarna merah ini sudah matang dan aman jika di konsumsi. ia melangkah mendekati pohon setinggi dirinya dan memetik beberapa buah yang telah matang lalu memasukkan kedalam keranjang.




grrr... grrr...


wooyoung dengan cepat berbalik ketika mendengar suara seperti geraman. ia juga mendengar seperti langkah yang mendekat dengan dirinya. ia edarkan pandangannya kesekitar, namun tak ada siapa siapa.

wooyoung menyudahi kegiatannya dan bergerak cepat ingin kembali ke rumah. namum ketika ia berbalik, didepan sana ada dua serigala liar dengan mata merah menyala siap menerkam dirinya. wooyoung, tak bisa apa apa sekarang.

alpha, woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang