23 [ending]

21.1K 2.1K 93
                                    



ALPHA, WOOSAN
LAST CHAPTER


••

Wooyoung tersenyum melihat sang kakak bersanding dengan pasangannya disana. Ia merasa terharu karna setelah sekian lama saudaranya itu akan hidup lebih bahagia lagi.

Dulu ketika ia menikah, ia merasa bersalah meninggalkan sang kakak sendiri. Padahal sang kakak yang merawatnya sejak kepergian orang tua mereka, namun ia melangkahi sang kakak dengan menikah duluan.

Sekarang wooyoung merasa tenang karna sang kakak bersama alpha yang tak kalah hebat. Kakaknya tidak akan merasa kesepian lagi karna dirinya yang tinggal berbeda atap selama ini.

Wooyoung menolehkan kepalanya ketika ia merasa ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Ia ulas senyum tipisnya melihat san yang berdiri disamping diri nya.

"Wooyoung, kita harus pulang sebentar lagi." ujar sang alpha.

Omega manis itu menunduk, menatap gelasnya yang sudah kosong lalu mengangguk kecil.

"Aku ingin pamit dulu pada kakak ku, setelah itu kita pulang."

San menganggukkan kepala nya dan tersenyum kecil lalu mempersilahkan sang omega berjalan menghampiri kakaknya.

Wooyoung berjalan ringan. Senyumnya masih ia tampilkan di wajah manisnya. Ia ingin menangis, namun sepertinya keadaan terlalu bahagia untuk dirinya mengeluarkan airmata sekalipun ia menangis karna bahagia.

"Kak seonghwa.."

Sang kakak menoleh, melihat adik manisnya berdiri tak jauh darinya dengan senyum yang tercetak dibibirnya.

Wooyoung mendekati kakaknya, ia tatap sang kakak dengan mata yang berbinar. Seonghwa mengulas senyumnya, ia raih tangan sang adik lalu memeluknya.

"Kenapa menangis?" tanyanya.

Seonghwa merasakan gelengan kecil dari sang adik. Ia terkekeh kecil, tangannya ia usapkan pelan ke punggung sang adik.

Wooyoung menarik kepalanya mundur. Wajahnya memerah karna tangis yang tak bisa ia tahan. Ia menatap sang kakak dengan mata yang berkaca-kaca.

"Setelah ini, hiduplah dengan bahagia kak. Kakak tak akan merasa kesepian lagi. Kakak juga akan lebih aman bersama alpha hongjoong."

Seonghwa merasa terenyuh melihat sang adik, ia bawa tangannya menghapus aliran air di pipi milik wooyoung.

"Kau juga, hiduplah dengan baik dengan san ya"

Seonghwa tersenyum tipis, ia juga ingin menangis melihat sang adik yang meneteskan air mata. Di matanya, wooyoung tetaplah adik kecilnya, adik manisnya.

Wooyoung adalah satu satunya keluarga yang ia punya. Ia tak memiliki lagi selain anak manis itu. Itu yang membuat diri nya amat teramat sayang kepada sang adik.

Begitu pula sebaliknya, hanya seonghwa kakak yang wooyoung punya. Semenjak orang tuanya meninggal, kakaknya selalu merawatnya dengan baik hingga sekarang. Kakak nya lah yang paling bisa ia andalkan selama ini. Kakaknya yang berperan sebagai ibu sekaligus ayah bagi dirinya. Dan itu adalah alasan mengapa wooyoung menangis bahagia di pernikahan sang kakak.

Kakaknya tidak akan merasa kesepian lagi. Kakaknya akan punya tempat berkeluh kesah. Kakaknya akan memiliki sandaran ketika ia lelah. Semuanya, membuat wooyoung cukup lega melihat sang kakak telah memilih berlabuh dengan pasangannya.

"Sepertinya san menunggumu, pergi lah. Tidak baik membuat orang menunggu."

Wooyoung menoleh, melihat san dibelakangnya yang tersenyum kepadanya lalu kembali menatap sang kakak.

alpha, woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang