9

20.8K 2.8K 389
                                    

san yang sedang tertidur merasa terusik karna tepukan pelan di bahunya. matanya masih sangat enggan untuk terbuka karna kantuk yang masih menguasai dirinya.

wooyoung merengut, sudah beberapa menit dirinya berusaha membangunkan san namun alpha itu sama sekali tidak ada tanda tanda ingin membuka mata.

"san…" panggilnya, masih dengan menepuk nepuk pelan lengan san.

lagi-lagi san hanya menggumam pelan, menepis tangan kecil wooyoung.

"san, bangun. aku sudah membuatkan mu sup iga. semalam kau belum memasukan makanan kedalam tubuhmu, ayo bangun lalu makan." ujarnya.

wooyoung terkekeh kecil ketika melihat san merengut walau masih dengan mata yang tertutup.

"kalau kau tidak mau bangun ya sudah, akan aku berikan sup nya pada mingi." wooyoung berbalik hendak kembali ke dapur, namun belum sempat ia melangkahkan kaki san sudah menarik tangannya sebelah.

"jangan coba coba memberikannya pada mingi" jawab san dengan suara yang serak khas orang yang bangun tidur.

wooyoung kembali mendekat kearah san, "kalau begitu, bangunlah."

namun setelah itu, san masih saja setia dengan tidurnya. matanya belum sama sekali terbuka dan membuat wooyoung merasa jengkel.

"aku akan benar benar memberikannya, jika kau tidak segera bangun." ancam wooyoung.

dan detik setelahnya, san dengan berat membuka matanya. pemandangan pertama yang ia lihat adalah wooyoung yang berdiri disampingnya dengan tangan bersidekap di dada dan wajah yang tertekuk kesal.

wajah kesal itu membuat san terkekeh kecil. merasa gemas akan tingkah wooyoung. "lihat, aku sudah bangun." ucapnya.

"hmm." gumam wooyoung, menatap datar wajah kusut san.

"aku akan menyusul, kau duluan saja."

"jika kau kembali tertidur, aku akan-"








sret! bruk!


"memang nya apa yang akan kau lakukan hm?"

wooyoung setengah mati terkejut karna san menarik tangannya hingga terjatuh ke ranjang dan san mengubah posisinya menjadi mengukung tubuh kecil omega nya.

san tersenyum miring ketika melihat wajah wooyoung berubah merah, mata kecil itu berkedip kedip polos berhadapan langsung dengan netra milik san.

"kau ini tipe omega yang cerewet ya?"

"s-san.." cicit wooyoung.

"hmm?" san menahan tawanya melihat wooyoung tergagap memanggil namanya.

"k-kita harus segera kedapur, ayah dan ibu menunggu untuk makan.." jawab wooyoung, jantungnya berdegup lebih cepat. posisi keduanya sangat intim. san menggenggam kedua tangannya, dan jarak  wajah keduanya cukup dekat hingga bisa merasakan hembusan nafas dari masing masing.

"bagaimana aku yang memakanmu?" ujar san, berbisik ditelinga wooyoung.

netra wooyoung membulat. bukan, bukan ini tujuan wooyoung membangunkan san. dirinya hanya bermaksud mengajak san untuk makan, bukan dirinya yang menjadi makanan untuk serigala lapar diatasnya.

wooyoung menutup matanya ketika meyadari wajah san semakin dekat dengan dirinya, namun setelah itu...

"hahahaha, wooyoung wajahmu memerah" ujar san, dengan diiringi tawa setelahnya.

wooyoung membuka matanya, menatap san yang masih tertawa renyah di atasnya, sehingga lesung pipi milik san timbul membuat wooyoung terpaku ditempatnya.

alpha, woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang