Hari pernikahan san dan wooyoung telah tiba. Suasana istana itu tampak ramai dengan tamu undangan yang datang dari berbagai penjuru pack. Hidangan sudah tersaji dengan apik disegala sudut aula utama.
San dan wooyoung tampak duduk di kursi yang berdampingan. Keduanya telah terikat dengan sumpah pernikahan. Dan hanya menunggu san untuk dinobatkan menjadi pemimpin pack yang baru beberapa saat lagi.
Ayah san, sang pemimpin pack maju terlebih dahulu dan kemudian disusul oleh putra sulungnya yang akan menjadi penerusnya.
Proses penobatan dimulai. Choi san merubah wujudnya dengan wolf didalam dirinya yang mengambil alih menjadi serigala berwarna abu abu gelap dan maju mendekati sang alpha dengan perlahan.
San menundukan kepalanya ketika alpha menyentuk puncak kepalanya.
"Choi san, sekarang kau adalah pemimpin baru pack lemois. Kau yang paling di hormati disini, dan kau memiliki tanggung jawab penuh atas kehidupan serigala, dan pertanggung jawaban kepada moon goddes. Jadilah pemimpin yang bijaksana dan tegas choi san."
Setelah penobatan selesai, serigala abu-abu itu maju beberapa langkah. Ia melihat keseluruh tamu undangan yang sedang memusatkan perhatian kepadanya. Dan setelah itu ia melolong panjang sebagai tanda bahwa ia adalah pemimpin baru disini dan seluruh tamu yang hadir bersorak ramai mendukung sang alpha baru.
••
"Aku kira kau tak akan menikah san dan menjadi alpha yang menyendiri haha" ujar hongjoong, alpha dari pack eclipse.
San terkekeh kecil, ia mengambil gelas kecil berisi anggur lalu meneguknya.
"Jadi, apa kau sudah melupakannya? Kau tau pernikahan ini bukan hal yang sepele san. "
"Hongjoong, ku rasa pertanyaanmu sedikit berlebihan." ujar mingi dengan nada datar.
"Apa nya yang berlebihan mingi? Oh ayolah, hal ini yang akan menentukan masa depan pack mu bukan? Dan kita semua tau kalau choi san betapa sayang nya dengan---"
"Hongjoong…" hongjoong menoleh ketika suara yunho mengintrupsi nya.
"Baik, baik aku akan berhenti membahasnya"
"Terdengar lebih baik begitu"
San mengganti arah pandangnya kesebuah tempat dimana wooyoung tengah bersama kakak nya disana. Terlihat senyum merekah kedua nya dan dengan ramah saling menyapa kepada tamu yang berdatangan.
•••
Wooyoung memasuki kamar nya dengan perlahan. Dibalik pintu ia bisa melihat san tengah berdiri di dekat jendela, menikmati gelapnya malam.
"San…" panggil wooyoung.
Dehaman pelan menyauti panggilan wooyoung, san berbalik dan mendekati ranjang yang berada di tengah ruangan.
Suasana kamar itu sungguh hening, wooyoung yang masih canggung dengan san, begitu pula dengan san yang tidak terlalu memperhatikan wooyoung dan berfokus dengan hal lain.
Tengah malam san tidak bisa tidur, tubuhnya lelah tapi sulit untuk tidur. Matanya terpejam namun kesadarannya masih penuh. Sedangkan omega disampingnya tengah tertidur pulas, sangat pulas hingga tidak menyadari san keluar dari kamar itu.
San berjalan disekitar istana, ia hanya merilekskan diri dengan menikmati hembusan angin malam.
Srek srek
San menoleh dengan cepat. Ia menajamkan matanya melihat ke arah tumbuhan yang berbunyi.
"Siapa disana?"
Hening, tidak ada sahutan. San berpikir bahwa itu adalah rogue, namun sepertinya tidak mungkin karna ini wilayah istana yang jauh dari perbatasan. Jika itu adalah guards, mengapa tengah malam begini berkeliaran?
Beberapa saat suara itu menghilang, namun tergantikan dengan suara para guards dari arah depan istana. Dengan cepat ia berlari ke arah depan, dan saat ia tiba banyak rogue dan guards yang tengah bertarung bahkan ada sepupunya mingi disana.
"Mingi? Ada apa ini?"
"Rogue menyerang, san sepertinya ada yang salah. Sangat jarang rogue menyerang masuk seperti ini"
San mengangguk, ia keheranan. Betul apa kata mingi, sangat jarang sekali rogue bisa menyerang masuk istana. Jangankan istana, masuk perbatasan saja rogue liar akan dibunuh. Kemana para schout dan guards yang menjaga perbatasan hingga lalai dan menyebabkan keributan ditengah malam ini.
"Sepertinya mereka rogue yang dulu menyerang pack utara" ujar mingi.
San melihat para rogue yang telah mati melawan guards. Matanya menelisik tajam, rogue ini benar benar liar dan beringas daripada rogue lainnya. Dan hanya beberapa rogue yang sangat berani menyerang seperti ini.
"San, kenapa kau berada diluar? Bukan kah ini malam pertamamu?" kekehan kecil keluar dari mulut mingi, bermaksud menggoda sepupunya yang baru saja resmi menikah.
"Hanya tidak bisa tidur, berjalan dan mendengar keributan berakhir dengan melihat para rogue yang mati karna menyerang istana"
"Alpha, beberapa rogue telah berhasil di bunuh. Namun beberapa lainnya berhasil melarikan diri dan bersembunyi di sekitar istana. Schout dan guards tengah bepencar mencari keberadaan mereka" ujar salah satu guards yang melapor kepada san.
"Jangan biarkan satupun yang lolos, tangkap dan bunuh semua rogue yang berani menyerang istana" ujar san dengan tegas.
Setelah keadaan mulai kembali membaik, san pergi dari sana dan kembali menuju kamarnya. Ia membuka pintu dan melihat jung wooyoung tengah berdiri dengan wajah cemas dipinggir jendela.
"Kenapa terbangun?" tanya nya.
"Tidak, hanya mendengar suara aneh dari luar. Dan kau tidak ada dikamar, apa ada masalah?"
"Beberapa rogue menyerang tadi, aku hanya melihat nya. Berhati hatilah sekarang, para rogue sudah mulai berani memasuki wilayah perbatasan"
Wooyoung mengangguk kecil,
"San? Sepertinya kau tidak bisa tidur. Mau ku buatkan sesuatu?"
"Tidak perlu tidurlah kembali, aku akan berjaga disini."
*TBC*
KAMU SEDANG MEMBACA
alpha, woosan
Fantasy[Completed Story] " i was a wolf, and he is my moon " - choi san & jung wooyoung - konten dewasa 17+ - bahasa baku - yaoi - ateez member present - alternative universe started : 20 Februari 2020 finished :29 Maret 2020