11

19.6K 2.6K 195
                                    

choi san, sang alpha dengan posisi duduk disamping ranjang miliknya menatap omega yang terbaring menutup matanya.

wajah tanpa ekspresi ia tampilkan semenjak seonghwa memberitahunya tentang trauma yang dimiliki wooyoung.

semua perkataan seonghwa tentang trauma wooyoung berbanding terbalik apa yang wooyoung lakukan untuknya. nyatanya, wooyoung menyampingkan semua traumanya demi dirinya. dan dengan bodohnya ia malah menuding wooyoung dengan meremehkan sang omega.

tangan san menggenggam sebelah tangan wooyoung, dilihatnya bekas bekas luka kecil yang masih terlihat baru. netra coklat itu masih tertutup, nafas wooyoung juga sudah mulai teratur tidak seperti saat di hutan.

"kenapa kau melakukannya hm?" tanya san pelan, walau ia tau tidak akan ada jawaban dari wooyoung.

"aku sudah bilang akan melindungimu, apapun caranya. mengapa kau kembali dan mencoba menolongku, kenapa kau bisa segegabah itu wooyoung. kenapa kau tidak memikirkan dirimu sendiri? harusnya kau berlari ke istana, menungguku kembali dengan seekor rusa hasil buruan."

"maafkan aku hm? membentakmu dan mengeluarkan kata kata yang tidak seharusnya kuucapkan."

dengan lembut, san mengusap punggung lengan wooyoung. tangan itu terasa lebih dingin daripada biasanya.

"terima kasih sudah menolongku. setelah kau bangun, kau boleh memukulku." ujar san.

wooyoung tengah berada dalam krisisnya dan san malah mengatakan hal hal tidak pantas, wooyoung yang melawan traumanya sendiri dan san malah membentaknya. sebenarnya, apa yang kau pikirkan choi san? tidak tau berterima kasih. jika wooyoung memikirkan dirinya sendiri, bisa dipastikan kau lah yang terbaring disini dan bukan wooyoung.

"wooyoung, ayo bangun…"

•••

wooyoung tengah berada didalam kamarnya, namun tiba tiba ia mendengar beberapa lolongan serigala yang saling menyaut satu sama lain.

bergegas ia turun dari ranjang dan kelusr dari kamarnya. didepan, ia melihat kakaknya yang nampak gelisah dan dengan segera ia menghampiri kakaknya.

"kak? ada apa diluar? kenapa suara lolongan terdengar dimana mana?" tanya nya.

"wooyoung…"

wooyoung bingung, ia memutuskan mengintip dari celah pintu. dan netranya membulat ketika melihat beberapa rogue tengah memporak porandakan pemukiman mereka.

"k-kak, rogue.."

"jangan keluar, kita disini saja. disini aman."

"ayah? ibu? kemana mereka?"

"ayah membantu yang lain untuk mengusir rogue, ibu juga diluar."

wooyoung tak bisa melakukan apa apa, diluar sana keadaan sungguh kacau. bisa ia lihat beberapa orang sudah tergeletak karna rogue yang menyerang.

yang ia bisa lakukan sekarang hanyalah berdoa, untuk keselamatan ayah dan ibunya juga dirinya dan kakaknya.

tak lama, ia mendengar lolongan dari ayahnya. dengan cepat ia membuka pintu berlari keluar tanpa mengindahkan kakaknya yang menahan dirinya

"ayaah!!!"

wooyoung menjerit, ayahnya sudah dalam posisi terkepung beberapa rogue. sedangkan ibunya tergeletak dibelakang sang ayah.

"pergi wooyoung! pergi dari sini!" teriak sang ayah.

wooyoung menggeleng. dan setelah itu wooyoung menjerit histeris, melihat ayahnya yang tercabik cabik oleh kawanan rogue.

alpha, woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang