"Ester, I think I've already falling in love with you."
Ester menutup mulutnya, kaget sekaligus tidak percaya atas apa yang disuarakan Drake. "Ka-kau bercanda?"
Drake menggenggam tangan Ester kemudian menjawab, "Aku tidak pernah seserius ini."
Dan tiba-tiba saja Ester menangis, membuat Drake bingung bagian mana dari perkataannya yang membuat gadis itu sedih. "Kenapa kau menangis? Apakah pernyataanku menyakitimu?"
Ester menggeleng masih dengan tangisannya. "Kenapa tiba-tiba?" tanyanya dengan suara serak. "Atau aku hanya sedang bermimpi?"
Pria di hadapannya tertawa ringan kemudian mengecup bibir Ester karena merasa gemas. "Ini nyata, Ester. Dan aku rasa, akulah yang sedang bermimpi karena menyatakan perasaanku pada seorang wanita."
Ester masih menangis, bahkan saat Drake membawanya ke dalam pelukan dan menenangkan gadis itu dengan cara membelai rambutnya. "Aku masih tidak percaya. Ada pria yang mencintai gadis cacat sepertiku."
"Kau harus percaya." ucap Drake. "Dan jangan lagi menilai rendah dirimu sendiri. Kau sangat luar biasa dengan semua kesederhanaan ini."
Jika orang lain mendengar ucapan Drake barusan, pastilah mereka tidak percaya kalau pria itu adalah pemimpin De Vandal yang terkenal kejam terhadap siapapun yang mengganggunya. Dan ini memang benar-benar di luar dugaan Drake sendiri. Sejak dulu pria itu tidak pernah menargetkan dirinya untuk memiliki seseorang yang dia cintai, tapi Ester terlalu sayang untuk dilewatkan. Kebaikan hatinya benar-benar sudah menawan Drake dalam waktu singkat.
"Jadi sekarang kita adalah sepasang kekasih." ucap Drake kemudian.
"Kau belum memintaku menjadi kekasihmu." balas Ester sudah mulai tenang.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" tanya Drake to the point, saat Ester hendak menjawab Drake menambahkan, "Aku tidak menerima jawaban lain, selain mau atau iya."
Ester tertawa sembari memukul pelan lengan Drake. "Bagaimana dengan baiklah, aku bersedia menjadi kekasihmu?"
"Terdengar lebih baik."
Ester tersenyum senang dan semakin memeluk erat pria di hadapannya. Drake membalas pelukan itu tak kalah erat sembari sesekali mengecup kening gadisnya.
♚♚♚
Drake duduk di atas kursi kerjanya dengan mata menatap botol bening berisi sejumlah uang yang diberikan Ester padanya tadi sore. Ada celah lega yang menyusup dalam pikirannya saat sadar kalau dia sudah menyatakan perasaannya kepada Ester. Walaupun tidak semua masalahnya hilang, setidaknya hal itu bisa mengurangi beban yang menggantung di hatinya selama ini. Pria itu memutuskan sendiri kalau perasaannya pada Ester adalah cinta, bukan hanya rasa kasihan semata.
Dan selama ini pria itu tidak pernah salah dalam mengambil keputusan.
"Tuan, ada telepon dari Mr. Cetta. Dia ingin bicara dengan anda." Alec, yang baru saja masuk ke dalam ruangan Drake bicara.
Drake memberikan tatapan tidak sukanya kepada Alec. "Tidakkah kau belajar cara masuk ke dalam ruangan orang lain dengan benar?"
Alec terkejut seolah baru menyadari kesalahannya, pria itu menunduk. "Maafkan aku, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY MR.MAFIA
Romance[Warning: 21+ Area!] Ester Bell adalah gadis buta yang hidup sebatang kara di salah satu kota di Rusia. Pekerjaannya sehari-hari adalah menjual bunga yang dia dapat dari orang baik hati yang juga memberikan tempat tinggal kepadanya. Cita-cita Ester...