20

80 9 1
                                    

Semua orang masih dalam keadaan berduka sedalam-dalamnya. Keluarga Kim hanya melakukan pemakaman untuk keluarga saja. Tidak ada wartawan yang boleh masuk ke rumah duka. Jisoo dan Ryujin sudah berada disana sejak pagi. Mereka melihat kejadian dari awal sampai akhir.

Foto Jung So Min di pasang di tengah, kanan dan kirinya dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah, berharap ia tenang di atas sana.

Yeji, Jungkook, Taehyung, maupun Soobin hanya dapat melihat foto So Min dengan tatapan sendu. Mereka tidak akan lagi bisa merengek dan bermanja-manja lagi pada So Min.

Seung Gi sendiri tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihannya. Bukan karena ia tidak mencintai istrinya, hanya saja, anak-anaknya sedang membutuhkannya sekarang ini. Seperti sekarang ini, Yeji menyenderkan kepalanya pada bahu Seung Gi. Soobin dan Suzy hanya duduk dan menatap foto So Min. Hanya Jin yang tidak ada disana.

Jisoo sedang mengecek hpnya, sejak tadi, ia berusaha menghubungi Jin. Tapi hp Jin tidak aktif. Jisoo bingung kemana perginya Jin. Seharusnya dia disini untuk melihat mamanya yang terakhir kalinya. Jisoo melihat ke arah pintu dan tidak sengaja menemukan Jin. Jin hanya berdiri dan melihat ke arah keluarganya. Dia melepas jasnya dan ia sampirkan di tangan kirinya. Tak lama ia berbalik dan meninggalkan pinntu rumah duka.

 Tak lama ia berbalik dan meninggalkan pinntu rumah duka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo keluar dan berusaha mengejar Jin. Dia berjalan sambil menengok ke arah kanan dan kiri berharap menemukan Jin lagi. Jisoo berhenti di sebuah ruangan tempat dulu ia menangis sendirian ketika kehilangan sahabat terbaiknya. Ia melihat ada sepasang sepatu didepan ruangan itu. Jisoo memberanikan diri untuk masuk dan menemukan Jin.

Jin menempelkan punggungnya di tembok, lalu memeluk kedua kakinya yang ia tekuk. Jin tidak dapat menahannya lagi. Air matanya meluncur bebas tanpa seizin Jin. Jisoo duduk disebelah Jin dalam diam. Tangisan Jin semakin menjadi-jadi. Tangan kiri Jisoo merangkul Jin dan menyuru Jin untuk menangis dalam dekapannya. Untuk kedua kalinya, Jisoo melihat Jin serapuh ini. Jin menangis dalam dekapan Jisoo untuk waktu yang terbilang cukup lama.

Flash Back

"Jisoo"

Jin pergi menghampiri Jisoo

"Kenapa?"

"Kamu harus menemui Jennie sekarang"

"Nggak, jangan paksa aku Kim Seok Jin!"

"Kenapa? Dia membutuhkan kita saat ini!"

"Aku tidak ingin mendengar ucapannya"

"Mengenai hidup dan matinya? Karena itulah! Kita harus ada disana untuk menyemangatinya! Dia sendirian! Apa kau pernah merasakan bagaimana jika kau ada di posisinya?"

KerfuffleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang