Jin datang ke taman belakang villa, dan disana sudah ada Irene yang menunggunya.
"Apa yang baru saja terjadi di kolam renang?" Tanya Jin begitu dirinya tiba di hadapan Irene
"Bukannya kakak juga ada disana?" Tanya Irene
Jin diam dan tidak bisa menjawab pertanyaan Irene
"Kenapa kakak diem? Terus kakak juga belum jawab pertanyaanku tadi. Kakak sakit?"
"Kakak sedikit pusing, jad-"
"Kakak belum check rutin bulan ini?!?"
"Kakak nggak punya waktu Re. Sekarang jelasin ke kakak, apa yang terjadi di kolam renang"
"Aku menyuru Yeji untuk pergi, tapi dia tidak mau. Aku sempat berdebat dengannya. Aku liat kakak sedang tidak dapat di ganggu, jadi saat Yeji ingin pergi menyentuh kakak, aku menghadangnya, dia melawan dan aku tidak sengaja mendorongnya"
Jin membuang muka
"Kenapa kamu bisa mendorongnya? Kamu tau dia nggak bisa renang Re!"
"Aku nggak tau! Aku kira dia pura-pura tenggelam, biar kakak bisa nyelametin dia. Terus aku sadar, dia benar-benar nggak bisa berenang. Makannya aku teriak ke kakak tadi"
"Kamu bukan Rere yang kakak kenal Re. Apa karena Eun Woo?"
"Kenapa kakak selalu mengaitkan Eun Woo? Dia nggak ada hubungannya sama masalah ini!"
Jin merebut ponsel Irene
"Kakak akan simpan ini. Jangan harap kamu bisa menghubunginya saat ini"
"Kembaliin hp aku kak"
"Kakak akan kembaliin, setelah kamu setuju dengan perkataan kakak"
"Setuju tentang apa?"
"Jangan pernah menghubungi Cha Eun Woo"
"Apa yang salah dengannya? Dia bahkan tidak pernah mengganggu keluarga kita! Kenapa kakak selalu menganggapnya tidak baik?"
"Karena dia memang nggak baik Re! Kamu nggak percaya kakak?"
"Terserah kakak!"
Irene pergi meninggalkan Jin
"Jangan lupa! Kakak masih marah dengan sikap kamu Re!" Teriak Jin
Jin menendang batu kecil yang berada di depannya dengan kesal. Jin berusaha mengatur emosinya dan saat ini dia sudah merasa lebih tenang. Jin pergi ke kamar Yeji.
*Tok tok
Ryujin membuka pintu kamarnya
"Yeji dimana?" Tanya Jin
"Dia lagi tidur di dalam"
"Aku boleh masuk?"
Ryujin mengangguk. Jin masuk dan berjongkok di sebelah tempat tidur Yeji. Lia baru saja keluar dari kamar mandi. Jin memegang tangan Yeji dengan sangat pelan.
"Apa kalian punya handuk yang nggak kepakai?" Tanya Jin
"Ini ada kak, mau buat apa?" Tanya Lia
"Tubuh Yeji panas" jawab Jin
Jin langsung menyiapkan air hangat dan handuk kecil itu. Dia mulai mengompres dahi Yeji, dengan telaten dia mengganti kompresannya jika menurutnya kompresan itu sudah agak lama.
Saat menunggu kompresan Yeji. Jin hanya duduk di samping tempat tidur Yeji dan memegangi tangan Yeji. Jin meminta maaf berulang kali pada Yeji dalam hatinya sambil menatap Yeji penuh penyesalan.